ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkot Jayapura

Program PGP Intensif di Kota Jayapura Selesai Digelar, Peserta Ungkap Hal Ini

Perwakilan Peserta dari Kabupaten Paniai Papua Tengah, Kaleb Tebai mengaku bangga bisa mengikuti pelatihan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Int

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara
Suasana lokakarya Panen Hasil Belajar Setelah Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Intensif Angkatan 9 Gelombang ke II Wilayah Provinsi Papua tahun 2024 telah yang selesai dilaksanakan di Kota Jayapura,Sabtu (27/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Intensif angkatan 9 gelombang II Wilayah Provinsi Papua tahun 2024 telah selesai dilaksanakan di Kota Jayapura, Sabtu (27/4/2024).

Penanggung Jawab Kegiatan Marthinus Werner Lerebulan mengatakan, kegiatan ini merupakan episode ke 5 dari program transformasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Program Pendidikan Guru penggerak ini tujuannya untuk menghasilkan guru sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah, menjadi agen transformasi menjadi rekan kolaborasi inovasi di sekolahnya masing-masing," ujar Marthinus kepada Tribun Papua.com di Asrama Haji Kotaraja, Sabtu siang.

Dia menjelaskan,dalam Program Guru penggerak ini ada 3 Model atau tiga jalur.

Baca juga: SD Negeri Wasur 2 Merauke Dipalang, Dinas Pendidikan Sebut Pihak Pemalang Belum Tunjukan Bukti Kuat

"Pertama yaitu pendidikan guru penggerak reguler, itu untuk kabupaten kota yang akses internet bagus. Karena sebagian besar pembelajaranya daring," ujarnya.

Lanjut Lerebulan,kemudian kedua itu program guru penggerak daerah khusus.

"Itu diperuntukan bagi kabupaten kota yang sebenarnya ada akses internet cuma tidak stabil,sehingga tidak dimungkinkan untuk pembelajaran secara daring. Namun,model pembelajaran itu tatap muka di kabupaten kota yang menjadi sasaran daerah khusus," ungkapnya.

Kali ini,menurut Lerebulan yang ketiga sekarang adalah pendidikan guru intensif yang ditujukan untuk kabupaten kota yang memang tidak ada akses internet kemudian masalah keamanan.

"Pelatihan ketiga ini modelnya, kita tarik semua ke Jayapura seperti dari kabupaten Nduga,Intan Jaya,Yahukimo dan Yalimo, kita kumpulkan semua di Jayapura mengikuti pendidikan dengan durasinya 2 setengah bulan," ujarnya.

Menurutnya,untuk angkatan 9 dilaksanakan dua gelombang.

"Pertama tahun 2023 kami sudah laksanakan dan kedua sampai dengan hari ini terakhir kita selesaikan proses pendidikan guru penggerak intensif," tambah dia.

Melalui program ini, selaku penanggungjawab dirinya berharap para peserta atau guru kompetensinya bertambah.

"Tentunya selama ikut kegiatan dia dapat program dan inovasi pembelajaran ilmu pengetahuan, yang bisa meningkatkan kompetensinya. Tinggal bagaimana mereka sekarang jadi aset untuk daerah bahkan tinggal bagaimana daerah memanfaatkanya," ujarnya.

Dengan demikian,lanjut dia,harus ada dukungan dari dinas bahkan terutama dari Kepala sekolahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved