ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayawijaya

Himpunan Pegusaha OAP Desak Pemda Jayawijaya Tetapkan APBD 2024, Ini Alasannya

Aksi tuntutan tersebut secara spontanitas dilakukan di halaman depan gedung otonom Wenehule Hubi, Wamena, Jayawijaya, Papua Tengah Rabu (22/5/2024).

Penulis: Arni Hisage | Editor: Lidya Salmah
istimewa
Himpunan Pengusaha OAP menyerahkan beberapa poin tuntutan kepada Pj Bupati Jayawijaya Sumule Tumbo di depan halaman Gedung Otonom Wenehule Hubi Wamena 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Himpunan Pengusaha Orang Asli Papua (OAP) Kabupaten Jayawijaya mendesak Pj Bupati Jayawijaya segera merealisasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024. 

Aksi tuntutan tersebut secara spontanitas dilakukan di halaman depan gedung otonom Wenehule Hubi, Wamena, Jayawijaya, Papua Tengah Rabu (22/5/2024).

Kordinator Aksi Imanuel Ikinia mengatakan, melalui aksi hari ini Pemkab Jayawijaya harus memberikan kepastian yang bisa masuk dalam lelang terbatas untuk pengusaha OAP, karena waktu sudah tidak memungkinkan sesuai dengan aturan yang ada di LPSE.

“Sehingga kami berharap kepada Pj Bupati Jayawijaya bersama seluruh OPD yang ada di Kabupaten Jayawijaya harus ada kerja sama agar barang ini segerah direalisasikan,”tegasnya.

Baca juga: Tanam Padi di Assolokobal, Pj Bupati Jayawijaya Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Tidur

Kata Imanuel, untuk menindaklajuti hal ini terutama pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengusaha OAP dan juga soal anggaran insentif pegawai, walaupun waktunya terburu-buruh tetapi tuntutan ini segerah direalisasikan.

“Kami tetap sepakat dengan catatan kita, kami tetap lakukan audensi antara PJ Bupati dengan dinas-dinas terkait khususnya LPSE, setelah ini harus direalisasi secepat mungkin dan juga semua harus dapat,” terang Imanuel.

Ia menegaskan, untuk tuntutan aksi ini murni dari himpunan pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang ada di kabupaten jayawijaya, tidaka ada kepentingan siapapun dalam aksi ini.

“Kami ini murni masyarakat jayawijaya dan juga intelektual jayawijaya, karena tidak ada pekerjaan maka kami masuk dalam pengusaha OAP untuk mempertahankan nafkah hidup, jadi tidak ada hubungannya dengan sangkut-paut siapapun dia tidak, ini turun murni dari pengusaha OAP,” tegasnya.

Sementara itu penanggung jawab aksi lapangan Abraham Hubi menyebutkan, berdasarkan dengan kepres nomor 17 tahun 2019 sampai hari ini dibawah otsus yang ada sekarang, oleh karena itu setelah mengikuti situasi yang ada di kabupaten jayawijaya ini sedikit dirumitkan dalam arti dikorbankan hak-hak pengusaha.

“Sehingga hari ini kami pengusaha OAP datang kepada Pj Bupati untuk segerah realisasi paket yang ada itu kepada kami, kami sudah siap kerja,” pungkasnya. (*)
  
 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved