Seleksi Sekda Defenitif Kabupaten Mimika Hilang Jejak, Begini Tanggapan Warga

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah hingga saat ini tak ada kepastian atau dengan kata lain hilang jejak.

Diketahui bahwa, tahapan seleksi mulai dari pelelangan hingga seleksi administrasi telah dilalui beberapa waktu lalu.

Adapun nama-nama pejabat yang ikut dalam seleksi Sekda Mimika yakni Pj Bupati Mappi, Michael Gomar, Abraham Kateyau, Ronny Stepanus Marjen, dan Yohana Paliling.

Baca juga: Tuntaskan Penyakit Polio, Dinkes Mimika Kumpulkan Berbagai Pihak

Belakangan beredar informasi bahwa ada salah satu nama telah menjadi kandidat kuat Sekda Mimika namun tak kunjung dilantik hingga saat ini.

Menanggapi keterlambatan pelantikan tersebut, warga Mimika sekaligus Tokoh Masyarakat Suku Kamoro, Marianus Maknaipeku akhirnya angkat bicara.

Dirinya menyoroti keterlambatan pengumuman calon Sekda Mimika yang menurutnya ini ada permainan politik di belakang.

"Proses ini semua sedang diam karena ada dugaan politik mengamankan orang tertentu. Harusnya sudah dilantik oleh bupati melalui gubernur yang merupakan perpanjangan tangan Mendagri," kata Marianus kepada Tribun-Papua.com, Minggu (26/5/2024) melalui sambungan telepon.

Marianus mengatakan, hal yang menonjol saat ini kalau bisa Sekda Mimika diberikan kepada orang asli Papua untuk bekerja mengabdi di tandasnya.

"Kalau bisa Sekda ini tidak boleh ada permainan tetapi prioritaskan anak daerah karena, Sekda mengurusi birokrasi pemerintahan. Mohon dipercepat jangan ada main di belakang. Kami minta harus orang asli Mimika duduki jabatan itu," katanya.

Lanjutnya, Kementerian Dalam Negeri juga perlu melihat kondisi ini agar tidak terjadi pertanyaan publik karena ini dibiarkan berlarut-larut.

"Dinamika kami ikuti sudah ada nama titipan. Jami suda dengar ada titipan yaitu salah satu peserta seleksi Sekda Mimika, Michael Gomar yang saat ini jabat Pj Bupati Mappi," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: SK Mendagri Berhentikan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng Tidak Dengan Hormat Beredar

Dikatakan, padahal pejabat ini masih menjabat di Papua Selatan sebagai staf gubernur. Dirinya menganggap ini merupakan dinamika kepentingan politik dimainkan oleh oknum-oknum di Mimika.

"Artinya dinamika ini terjadi maka tidak menutup kemungkinan ASN orang asli Papua akan jadi korban lagi," ungkapnya.

Ia berharap, seleksi ini harus dilakukan secara transparan sehingga tidak muncul pertanyaan publik.

"Mimika darurat mafia menggarap APBD yang sangat besar dan itu tidak boleh. Kami harap itu tidak boleh, cukup karena kemiskinan kami anak asli tanah ini," tandasnya. (*)