ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada 2024

Pilkada Papua 2024 BERTABUR BINTANG: 2, 3 dan 4

Sejumlah tokoh di Papua sudah mulai menampakkan diri untuk maju pada Pilkada 2024 mendatang.

Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI - Sejumlah tokoh di Papua sudah mulai menampakkan diri untuk maju pada Pilkada 2024 mendatang. Tak ayal, nama-nama tersebut memiliki sederet prestasi yang dapat membingungkan para pemilih. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Sejumlah tokoh di Papua sudah mulai menampakkan diri untuk maju pada Pilkada 2024 mendatang.

Tak ayal, nama-nama tersebut memiliki sederet prestasi yang dapat membingungkan para pemilih.

Baca juga: INI DAFTAR Provinsi yang Rawan Konflik Saat Pilkada 2024, di Bumi Cenderawasih Ada 4 Daerah

Awalnya, ada sebanyak enam bakal calon Gubernur Papua yang secara terang-terangan mengumumkan diri bakal bertarung pada Pilkada 2024 mendatang.

Enam bakal calon Gubernur Papua tersebut yaitu Paulus Waterpauw, Mathius D Fakhiri, Benhur Tomi Mano, Mathius Awoitauw, Yunus Wonda, dan Kenius Kogoya.

 

 

Namun, belakangan, hanya tinggal tiga nama saja yang konsisten berkonsolidasi untuk meraih simpati dari masyarakat Papua.

Tiga nama tersebut yaitu Paulus Waterpauw, Mathius D Fakhiri, dan Benhur Tomi Mano.

Lantas, seberapa penting ketiga sosok tersebut? Berikut ulasan Tribun-Papua.com:

Baca juga: KPU Papua Gelar Coffee Morning Bahas Pilkada Serentak 2024

Paulus Waterpauw

Paulus Waterpauw adalah pensiunan Polri dengan pangkat terakhir adalah Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi atau menyandang Bintang Tiga di pundaknya.

Jabatan terakir yang diemban Paulus adalah Penjabat Gubernur Papua Barat sejak 12 Mei 2022.

Paulus Waterpauw, lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang intel.

 

Paulus Waterpauw.
Paulus Waterpauw. (Kolase Tribun-Papua.com)

 

Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Papua Barat yang berasal dari Kuri Wamesa, Teluk Wondama.

Jabatan kepolisian terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Ia pernah menjadi komandan upacara pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-61 pada 17 Agustus 2006 di Istana Merdeka saat pangkatnya masih Kombes.

Paulus Waterpauw lahir di Fakfak dari Suku Kamoro, 1963.

Pada usia 10 tahun, ia pindah ke Kota Surabaya.

Baca juga: Hasil Survei PSI, Paulus Waterpauw Masih Unggul dari Kandidat Lainnya Jelang Pilkada Papua 2024

Dia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1987.

Lulus Sespim, Paulus Waterpauw kembali ke tanah kelahirannya dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika, saat di sana kerap terjadi perang suku.

Tak lama setelah bertugas di Mimika, konflik dua warga pun reda.

Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, kemudian dipercaya menjabat Kapolresta Jayapura.

Sesuai Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian bernomor ST/1408/VI/2017, terhitung mulai 2 Juni 2017 Paulus Waterpauw menjabat sebagai Kepala Polda Sumatera Utara.

Mathius D Fakhiri

Mathius D Fakhiri adalah seorang anggota Polri aktif hingga kini.

Fakhiri kini menjabat sebagai Kapolda Papua dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) atau menyandang Bintang Dua di pundaknya.

Irjen Fakhiri merupakan lulusan Akpol tahun 1990.

Ia berpengalaman dalam bidang brimob.

 

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri. (Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin)

 

Selain itu, ia merupakan putra daerah Papua Selatan yang berasal dari Bade, Edera, Mappi.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua.

Irjen Fakhiri lahir di Ransiki, ibukota Manokwari Selatan dari pasangan Nathalis Yame Fakhiri seorang letkol purnawirawan yang berasal dari Bade, bersuku Awyu.

Sedangkan Martha Kabuare, merupakan seorang anggota suku Inanwatan dan perawat yang juga memiliki ayah anggota kepolisian.

Baca juga: Pilkada 2024, Irjen Fakhiri: Saya Siap Bertarung

Irjen Fakhiri merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara.

Pada usia belum dua tahun, Irjen Fakhiri sempat mengalami batuk dan kejang hingga mati suri yang mengakibatkan kesulitan bicara.

Lutter, adik Mathius Fakhiri sering membantu sehingga kondisinya perlahan kembali normal.

Peristiwa OPM pada tahun 1967-1968 menyebabkan keluarga mengungsi ke rumah kakek di Manokwari.

Setelah itu keluarganya sering berpindah mengikuti lokasi tugas ayahnya yang merupakan Dandis di Ransiki, Boven Digoel pada tahun 1970an dan Kepi.

Di Kepi, Mathius Fakhiri mulai menjalani pendidikan dasar hingga SD YPK Merauke pada tahun 1981.

Baca juga: Irjen Fakhiri Bakal Maju di Pilgub Papua 2024, Ini Saran Ondofolo Ramses Wally untuk Sang Jenderal

Kemudian berpindah lagi ke Jayapura dimana ia melanjutkan pendidikan di SMP YPPK Teruna Mulia di Argapura.

Selang enam bulan, ayahnya dimutasikan ke Wamena sehingga Mathius melanjutkan pendidikan di SMP YPPK St Thomas Wamena.

Setelah lulus Mathius melanjutkan sekolahnya di SMAN 2 Jayapura.

Selain itu kegiatan ekstrakurikuler yang ditekuninya adalah atletik cabang lari, dimana ia cukup sukses memenangkan kejuaraan tingkat sekolah sampai nasional, hingga Mathius Fakhiri bersama kontingen Papua berhasil membawa Piala Presiden pertama ke Papua.

 

 

Setelah lulus Mathius Fakhiri melanjutkan pendidikan di Akpol (AKABRI) hingga lulus tahun 1990.

Setelah lulus, kemudian ia ditugaskan di Palangkaraya, Kalteng hingga kemudian dipindahkan di Banjarmasin, Kalsel.

Dimana ia menjabat di Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.

Disini Mathius bertemu dengan istrinya, Rafatul Mulkiyah hingga dikaruniai 4 orang anak.

Setelah itu Mathius Fakhiri ditugaskan di Jayapura, Kaimana, Jakarta, hingga kemudian menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat dan Papua pada tahun 2020.

Mathius Fakhiri mulai menjabat posisi Kapolda Papua sejak 18 Februari 2021.

Benhur Tomi Mano

Benhur Tomi Mano atau biasa disapa BTM adalah seorang Pamongpraja sejati.

BTM bisa dibilang memiliki ‘Empat Bintang Dipundaknya’ dan lebih bersinar dari dua sosok sebelumnya.

Empat Bintang yang dimaksud adalah, tim sepakbola asal Papua yaitu Persipura Jayapura kini menyandang gelar ‘Sang Jenderal’ lapangan karena telah mengoleksi empat gelar.

 

Tenaga Ahli Kementerian Sosial Benhur Tomi Mano (kanan) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharani.
Tenaga Ahli Kementerian Sosial Benhur Tomi Mano (kanan) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharani. (Humas Pemkot Jayapura)

 

Setiap gelar, disimbolkan dengan 1 bintang di atas logo klub. Dan kini, Mutiara Hitam julukan Persipura telah mengoleksi Empat Bintang.

BTM lahir pada 30 April 1965. Ia adalah birokrat dan politikus Indonesia yang menjabat Wali Kota Jayapura 2 periode yakni 2011–2016 dan 2017–2022. Benhur pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Jayapura.

Baca juga: Sosoknya Fenomenal, Kader Hanura Ini Rival BTM dan Mathius Awoitauw Rebut Kursi Bekas Lukas Enembe

Dalam jabatan politiknya sebagai Wali Kota Jayapura, Ia dikenal berhasil menaikkan pendapatan asli daerah hingga delapan kali lipat pada periode jabatan pertamanya dan mengembangkan Kota Jayapura, meskipun kota tersebut tidak memiliki banyak sumber daya alam, tidak seperti kabupaten/kota di Papua lainnya.

Ia pun menjabat sebagai Ketua Umum Persipura Jayapura, klub sepak bola Jayapura.

Dalam jabatan bukan pemerintahannya ini, ia terkenal karena beberapa tindakannya seperti mengkritik pemain dan memecat pelatihnya, Peter Butler.

Selain itu, ia pun pernah mengultimatum timnya karena telah memberikan performa labil di Laga Tandang.

Tribuners, itulah gambaran singkat profil para kandidat bakal calon Gubernur Papua yang bakal bertarung pada Pilkada 2024 yang tinggal menyisakan 166 hari lagi. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved