ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Perang Suku Nduga Lanny Jaya di Wamena

5 Orang Tewas Saat Perang Suku di Wamena, Kapolres: Belum Ada Kesepakatan Damai

AKBP Heri Wibowo mengatakan aparat keamanan terus melakukan penyekatan di Ilekma dan Honai Lama agar tidak membuka peluang untuk warga saling serang. 

Penulis: Marius Frisson Yewun | Editor: Lidya Salmah
istimewa
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo (tiga dari kiri) saat memantau langsung penyekatan yang dilakukan personel terhadap dua massa yang berperang. (Istimewa) 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA- Lima orang meninggal dunia saat perang suku antarmasyarakat Nduga dan Lanny Jaya yang terjadi Sabtu, 28 September hingga Senin 1 Oktober 2024 di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan aparat keamanan terus melakukan penyekatan di Ilekma dan Honai Lama agar tidak membuka peluang untuk warga saling serang. 

"Kepolisian, kodim, brimob mulai hari Sabtu (28/9/2024) sudah melakukan penyekatan di dua tempat. Memang masih belum ada kesepakatan tetapi intinya kita sama-sama berdoa agar masalah cepat selesai," katanya di Wamena, Selasa, (1/10/2024).

Baca juga: Perang Suku Meletus di Wamena, Mahasiswa Minta Pemerintah-Polri Segera Redam Biar Tak Meluas

Hingga kini polisi masih mendata korban luka-luka dan rumah yang dibakar massa. 

Pengamanan juga masih akan terus berlanjut hingga situasi di sana normal.

Diungkapkan Kapolres, Gubernur Papua Pegunungan bersama PJ Bupati Nduga telah turun ke lokasi untuk berdiskusi dengan massa perang dari Nduga, sehingga polisi mengharapkan tidak ada lagi aksi serang.

"Kita akan sekat terus sampai adanya perdamaian, dibantu dengan personel brimob dan kodim," katanya.

Polres Jayawijaya juga telah berkoordinasi dengan Polres Lanny Jaya untuk menutup akses bantuan massa perang dari Lanny Jaya ke Jayawijaya.

"Kapolres Lanny melarang untuk datang dan turun ke Wamena karena masalah ini akan kita selesaikan lewat tokoh-tokoh dan pemerintah," katanya.

Baca juga: Situasi Tak Kondusif Akibat Perang Suku, Disdik Kabupaten Jayawijaya Liburkan Aktifitas Sekolah

Kapolres pun mengajak masyarakat di pusat kota tidak khawatir sebab personel gabungan telah mengantisipasi agar perang tidak merembes ke pusat kota.

"Intinya kita sama-sama berdoa dan menjaga kamtibmas yang ada, tidak usah panik. Intinya kita aparat sudah ada di sana, menjaga agar situasi kondusif,"tandasnya. (*)
 
 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved