Nasional
Partai Nasdem Tegaskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Apa Apa?
Jauh lebih penting jika pemikiran-pemikiran Nasdem diterima oleh pemerintahan ke depan daripada masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Dukungan disampaikan sekaligus keputusan menarik dukungan Nasdem untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta.
Menurut Surya, saat itu, proses kehidupan kebangsaan terus bergerak secara dinamis.
Persatuan dibutuhkan untuk mewujudkan harapan-harapan masyarakat di seluruh Indonesia.
Keangkuhan dan ketidakpahaman pentingnya kebersamaan tidak boleh menghalangi proses kebangsaan.
Baca juga: Jokowi dan Surya Paloh Saling Sindir Jelang Pilkada, Ada Apa?
”Maka, di balik itu semuanya tentu kami harapkan tumbuhnya rasa optimisme dari semua komponen dan elemen masyarakat kita."
"(Terciptanya) suasana yang lebih sejuk, suasana yang lebih optimis ini akan lebih memudahkan pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk menampung, men-delivery program-program,” katanya.
Kabinet Prabowo
Beberapa pekan terakhir, Prabowo bersama orang-orang dekatnya tengah menyusun nomenklatur kementerian berikut menyeleksi figur-figur yang cocok memimpin setiap kementerian.

Proses seleksi dikabarkan bakal selesai dalam waktu dekat sehingga Prabowo bisa mengumumkannya tak lama setelah dilantik pada 20 Oktober.
Figur para menteri itu disebut banyak yang berasal dari kalangan profesional, tetapi ada pula yang berasal dari partai politik (parpol) pengusung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Antaralain parpol yang dipimpin Prabowo, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat.
Selain itu, sejumlah parpol yang bergabung setelah pilpres, seperti Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera. (*)
Berita ini dioptimasi dari Kompas.id, silakan kunjungi dan berlangganan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.