ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada Puncak Jaya 2024

Yuni Wonda Ajukan Gugatan ke MK, KPU Papua Tengah Sahkan Suara Ilegal Empat Distrik di Puncak Jaya

Telenggen menduga rekapitulasi suara sudah dimainkan oleh oknum-oknum berkepentingan pasca-perampasan kotak suara di Kantor KPU Puncak Jaya.

|
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim Pemenangan Yuni Wonda-Mus Kogoya meminta KPU dan Bawaslu RI segera meninjau penetapan hasil perolehan suara pada Pilkada Kabupaten Puncak Jaya oleh KPU Provinsi Papua Tengah secara sepihak. Pilkada Puncak Jaya bermasalah. Suara empat distrik yang didiskualifikasi, dihitung KPU Provinsi. 

Kotak suara dirampas dari Kantor KPU

Diberitakan sebelumnya, Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, ricuh pada Rabu (27/11/2024). 

Kericuhan pecah di Distrik Mulia hingga menyebabkan 40 rumah terbakar dan 94 orang terluka. 

Kerusuhan bermula ketika salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dilaporkan membawa kabur kotak suara pada Rabu pagi.

Kotak suara yang dibawa tersebut berasal dari Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi, dan Wuyuneri.

RICUH - Dua kelompok pendukung calon bupati saling serang menggunakan peralatan perang berupa panah di Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Puluhan rumah dibakar, dan 90 orang korban.
RICUH - Dua kelompok pendukung calon bupati saling serang menggunakan peralatan perang berupa panah di Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Puluhan rumah dibakar, dan 90 orang korban. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Sehari sebelumnya, perampasan kotak suara juga terjadi di Kantor KPU Puncak Jaya oleh massa pendukung salah satu calon bupati.

Aksi ini memicu kemarahan pendukung pasangan calon lainnya, yang berujung pada aksi saling serang.

Pertikaian melibatkan penggunaan senjata tradisional, seperti panah, hingga berujung pada pembakaran rumah di beberapa lokasi.

Kericuhan semakin meluas seiring dengan meningkatnya tensi antara kedua kubu.

Massa mulai menyerang pemukiman lawan, membakar sekitar 40 rumah, termasuk sebuah honai (rumah adat Papua). 

Banyak warga terjebak di tengah situasi mencekam, sementara petugas keamanan berupaya keras untuk mengendalikan kerusuhan.

Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya segera turun ke lapangan untuk meredakan situasi. Namun, suasana tetap panas hingga siang menjelang sore. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved