ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Jayawijaya

Warga Pinggiran Bandara Wamena di Jayawijaya Blokir Jalan Raya Dengan Sampah Karena Kesal

Kami selalu lewat orang buang sampah sembarang di sini, padahal tempat ini bukan tempat sampah lagi," kata salah satu pejalan kaki Hendrik yang mengak

Tribun-Papua.com/Noel Iman Untung Wenda
SAMPAH DI JAYAWIJAYA: Tampak sampah yang berhamburan di jalan pasca warga sekitar melakukan pemalangan karena warga lain di kota membuang sampah sembarang di pinggir bandara jalan Gatot Subroto di Sekitar Kuburan Lama, Rabu, (19/03/2025). Aksi blokir jalan dengan sampah, merupakan bentuk protes terhadap aktivitas warga yang membuang sampah di tempat itu. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA - Masyarakat yang tinggal di ujung Bandar Udara (Bandara) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, memblokir atau memalang jalan raya dengan sampah, sebagai bentuk protes terhadap warga lain yang membuang sampah sembarang di sepanjang jalan Gatot Subroto, tepatnya sekitar Kuburan Lama.

Aksi ini dilakukan warga sekitar sejak Selasa sore, (18/03/2025), lantaran merusak pemandangan di wilayah sekitar, juga bau menyengat menganggu pejalan kaki maupun pengendara roda dua dan roda empat di wilayah tersebut.

Baca juga: Papua Pegunungan Mempersiapkan Penerapan Sistem Barcode Bagi Wajib Pajak Kendaraan

Dari Pantauan Tribun-Papua.com hingga Rabu pagi (19/3/2025) ini sampah yang diseret ke jalan untuk menutupi jalan masih berhamburan dan para pengendara roda dua dan roda empat harus berjalan sambil menghindari tumpukan sampah di badan jalan itu.

Untuk jenis sampah yang dibuang tersebut merupakan sampah rumah tangga dan juga sisa bahan bangunan serta timbunan yang dibuang warga kota yang sudah tahu bahwa tempat tersebut bukan tempat sampah.

Baca juga: Inovasi TMMD ke-123, Daun Pepaya Jadi Solusi Cegah Kanibalisme Lele di Kampung Kbusdori

"Kami selalu lewat orang buang sampah sembarang di sini, padahal tempat ini bukan tempat sampah lagi," kata salah satu pejalan kaki Hendrik yang mengakui dulunya di wilayah itu menjadi tempat sampah namun telah ditutup.

Dia mengatakan pemalangan tersebut menurutnya wajar saja karena sangat mengganggu warga yang beraktivitas di kawasan itu.

Baca juga: Satgas TMMD Kodim 1708/BN Tuntaskan Pengecoran Jalan di Kampung Kbusdori

"Memang harus palang supaya pemerintahan lihat daerah di sini tidak biasa buang sampah. Tapi masyarakat ini susah sekali, selalu buang sampah di sini mereka tahu aturan atau tidak," katanya kesal.

Ia berharap pemerintah bergerak cepat jangan sampai masyarakat melakukan pemalangan baru ada inisiatif.

Baca juga: Polisi Sudah Mengantongi Identitas Pemasok Ganja ke Yapen Usai Interogasi GR

"Pemerintah harus bergerak cepat. Jangan masyarakat sudah palang begini baru mulai diperhatikan ini mengganggu sekali, sampah lagi bau busuk masyarakat lagi tidak ada kesadaran, bikin penyakit saja," ujarnya. (*).

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved