ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mandiri Sahabat Desa

BKKBN dan Bank Mandiri Luncurkan Program "Mandiri Sahabat Desa" Untuk Cegah Stunting di Keerom

“Program Genting ini adalah bentuk kolaborasi yang melibatkan BUMN, BUMD, sektor swasta, LSM, akademisi, dan media. Ini bukan hanya soal bantuan ekono

Tribun-Papua.com/Yulianus Magai
CEGAH STUNTING - Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, membuka kegiatan Kick Off Mandiri Sahabat Desa yang mendukung Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), di Gedung Pramuka Cabang Keerom pada Kamis (22/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai

TRIBUN-PAPUA.COM, KEEROM - Pemerintah Kabupaten Keerom bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua dan Bank Mandiri resmi meluncurkan program Mandiri Sahabat Desa yang mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Kamis (22/5/2025) di Gedung Pramuka, Kabupaten Keerom, Papua.

Acara ini menjadi bagian dari kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan prevalensi stunting, sekaligus menandai peran aktif Bank Mandiri dalam upaya membangun generasi Papua yang sehat dan produktif sejak dini.

Baca juga: LBH Papua Tegaskan Aksi Mahasiswa Uncen Dilindungi Hukum

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam mengatasi stunting. Ia menyampaikan bahwa BKKBN kini telah menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dengan mandat menyeluruh dalam mengurus siklus kehidupan keluarga, mulai dari masa kehamilan hingga usia lanjut.

“Program Genting ini adalah bentuk kolaborasi yang melibatkan BUMN, BUMD, sektor swasta, LSM, akademisi, dan media. Ini bukan hanya soal bantuan ekonomi, tapi menyasar fase krusial seribu hari pertama kehidupan anak,” jelas Sarles.

Baca juga: PKK Papua Tengah Salurkan Bantuan Untuk Korban Konflik Sosial di Intan Jaya

Program  ini diluncurkan secara nasional di tiga provinsi: Papua, Sulawesi Tengah, dan Yogyakarta. Di Papua, Kabupaten Keerom menjadi daerah pertama yang melaksanakannya. Awalnya, program ini menargetkan 149 anak asuh, namun karena komitmen Bank Mandiri, jumlahnya meningkat menjadi 200 penerima manfaat, terdiri dari 103 balita di bawah dua tahun dan 97 ibu hamil.

Distribusi bantuan difokuskan di Distrik Arso, Arso Barat, dan Skanto, dengan total nilai bantuan sebesar Rp379.920.000. Dana ini dialokasikan untuk intervensi gizi, operasional distribusi, serta kegiatan monitoring dan evaluasi.

Baca juga: Kepala BKN Apresiasi Langkah Pemkab Mimika Lanjutkan Program Gasing Yohanes Surya

Sekitar 60 persen dari penerima manfaat adalah Orang Asli Papua (OAP), yang menjadikan program ini sejalan dengan pembangunan berbasis afirmasi dan keberpihakan terhadap masyarakat adat.

Bupati Keerom, Piter Gusbager, menyampaikan apresiasi dan sambutan hangat kepada seluruh tamu undangan. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Keerom adalah milik semua anak bangsa yang ingin membangun Papua bersama-sama.

Baca juga: 100 Hari Kerja Pertama, Wabup Jayawijaya Tanam Padi Bersama Warga Hubikosi

“Saat ini penduduk Keerom sekitar 65.000 jiwa yang tersebar di 11 distrik dan 91 kampung. Kabupaten ini menjadi lumbung pangan untuk Jayapura, namun masih menghadapi tantangan besar berupa tingginya angka stunting,” katanya.

Bupati menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 300 kasus stunting di Keerom berdasarkan berbagai sumber. Ia menilai kondisi ini sebagai ironi dan menyatakan bahwa stunting adalah "musuh bersama" yang harus diatasi dengan komitmen dan gotong royong.

Baca juga: Dispora Jayawijaya Salurkan Peralatan Olahraga Gratis Untuk 10 Kelompok

“Jika anak-anak kita gagal tumbuh, baik secara fisik maupun mental, maka visi besar Keerom Maju yang Transformatif akan sulit tercapai. Karena itu saya tegaskan, gerakan orang tua asuh harus benar-benar diwujudkan,” tegasnya.

Bupati Piter bahkan menyatakan dirinya siap menjadi orang tua asuh dan meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Keerom untuk ikut menjadi teladan.

Baca juga: Freeport Indonesia Harap TIFA 2025 Kabupaten Mimika Bisa Mengembangkan Budaya 

“Gubernur sudah memberi contoh, maka kita yang di bawah harus ikut. Kalau kita serius, angka stunting bisa kita tekan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved