ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info PTFI

Presdir PTFI Tony Wenas Jadi Pembicara Seminar Nasional dan Penanaman Mangrove di ULM Banjarmasin

Kehidupan ekosistem dan masyarakat harus tetap berlanjut dan itulah yang kami jalankan saat ini, melakukan penambangan dengan cara yang berkelanjutan

Editor: M Choiruman
ISTIMEWA
SEMINAR - Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru menjadi tuan rumah Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup yang berfokus pada "Menata Masa Depan Mangrove Indonesia: Kolaborasi Ilmu, Aksi, dan Kebijakan Untuk Mengurangi Polusi Plastik" di Auditorium ULM Banjarbaru yang dihadiri sejumlah pejabat kementerian, Pemprov Kalsel dan Presdir PTFI, Tony Wenas, Senin (2/6/2025)  

TRIBUN-PAPUA.COM, KALSEL – Suasana santai tapi serius mewarnai Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup yang mengusung tema Menata Masa Depan Mangrove Indonesia Kolaborasi Ilmu, Aksi, dan Kebijakan Untuk Mengakhiri Polusi Plastik, Senin (2/6/2025). 

Baca juga: 57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya Membangun Negeri, Ini Pesan Presdir Tony Wenas

Kegiatan yang digelar di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini dihadiri, Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Turut hadir dan menjadi pembicara acara tersebut, Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI), Gubernur Kalimantan Selatan, Rektor Universitas Hasanuddin, Guru Besar Universitas Diponegoro, serta sejumlah pejabat dari KLHK.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas menjelaskan, pertambangan dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan menerapkan sistem save and sustainable production. 

"Kehidupan ekosistem dan masyarakat harus tetap berlanjut dan itulah yang kami jalankan saat ini, melakukan penambangan dengan cara yang berkelanjutan," jelas Tony Wenas.

Sementara itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si., menegaskan komitmen kampusnya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. 

Baca juga: PTFI Gandeng Dinas Lingkungan Hidup Mimika Bersih Kali Sempan Timika 

"Ini adalah merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang dilaksanakan dalam seminar nasional yang ditindak lanjuti dengan penanaman mangrove di Desa Sebuhur,” ujarnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, ULM memiliki komitmen dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup. 

“Baru satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki lahan mangrove sebagai pusat penelitian yang secara khusus diberikan nama Lab Mangrove Tropis Indonesia untuk Dunia," paparnya. 

Baca juga: Guru Besar Undip Sebut Tebar Benih Ikan dan Kepiting Upaya PTFI Lestarikan Lingkungan

Di tempat yang sama, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kalsel, Muhammad Farhanie, Gubernur Kalsel, H Muhidin mengapresiasi kegiatan seminar tersebut. 

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga keberlangsungan kelestarian lingkungan.

"Mari kita bersatu untuk bumi yang telah memberikan kehidupan bagi kita semua, karena kelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab generasi hari ini, tetapi amanah yang harus kita wariskan kepada anak cucu kita," katanya. 

Dr. Rasio Ridho Sani, M.P.M., Deputi PPKL KLHK, yang mewakili Kementerian Lingkungan Hidup, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan tegas dan menertibkan lokasi pembuangan sampah ilegal. 

"Kami telah melakukan upaya penegakan hukum terhadap 344 tempat pembuangan sampah ilegal. Perbaikan tata kelola juga sangat penting baik perencanaan, regulasi, pendanaan, teknis dan struktur serta partisipasi masyarakat," pungkas Rasio.

Baca juga: Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Mimika Dukung PTFI Restocking Ikan Baramundi dan Kepiting

Seminar ini bertujuan untuk mencari solusi kolaboratif dalam menjaga kelestarian mangrove dan mengurangi ancaman polusi plastik terhadapnya di Indonesia. 

Seminar kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penanaman mangrove di Desa Sebuhur, Kabupaten Tanahlaut, Provinsi Kalimantan Selatan.

"Kami berharap forum ini menjadi wadah inspiratif untuk berbagi pengetahuan, memperluas jejaring, dan memperkuat komitmen kita bersama untuk memperkuat ekosistem pesisir dari krisis plastik yang mengancam," ujar Ketua Pelaksana Seminar Nasional, Dr Eng Maya Amalia, ST, MEng, dalam sambutannya.

Baca juga: PTFI Bantu Vaksin DBD Jadi Moment Johannes Rettob Canangkan Dasar Pembagunan Kesehatan di Mimika

Ketua Pelaksana Penanaman Mangrove, Nursalam S.Kel., M.S, berharap untuk lingkungan pesisir bisa lebih terjaga dari sampah plastik.

"Kita harap penanaman ini akan mengurangi abrasi garis pantai, menjadi solusi pengurangan emisi karbon, dan pengurangan sampah plastik. Mari kita rawat kelestarian mangrove untuk masa depan anak cucu kita," urainya. (**)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved