Pemkab Jayapura
79 Kasus HIV/AIDS di Puskesmas Sentani, Lima Ibu Hamil Dilaporkan Positif
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura mencatat angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura capai 5.000.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - UPTD Puskesmas Sentani melakukan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap 2.769 orang tahun 2025.
Hasilnya ditemukan 79 orang, di antaranya lima orang ibu hamil positif terjangkit virus.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) UPTD Puskesmas Sentani Delila Mehuwe kepada awak media di Sentani, Sabtu (19/7/2025).
Delila mengatakan, 79 kasus baru itu rata-rata berusia produktif antara 23-30 tahun.
"Lima orang ibu hamil ini juga masih usia produktif," katanya.
Baca juga: Pemkab Jayapura Bentuk KPA Cegah Penyebaran HIV/AIDS yang Terus Berlanjut
Delila menjelaskan resiko penularan dari ibu ke anak dapat diminimalisir saat usia kehamilan di semester kedua.
Namun, jika ketahuan di usia dekat melahirkan resiko tertular virus cukup besar.
"Intervensinya cukup terlambat jika usia kandungannya sudah semester akhir, tapi ini kita mesti telusuri lagi kenapa bisa terjangkit virus ini," katanya.
Untuk lima orang ibu hamil ini, pihaknya tidak melakukan pengawasan khusus.
Tetapi calon ibu diberikan nasehat untuk meminum obat ARV kemudian melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
"Tidak ada pengawasan khusus lima orang hanya nasehat saja. Proses penularan virus dari ibu ke anak bisa terjadi saat hamil. Proses persalinan, HIV menular lewat darah. Kalau lahir normal terjadi pendarahan itu yang kita waspadai," ujarnya.
Delila mengatakan, saat ini stok obat untuk penyakit tersebut masih aman. Penderita bisa mendapatkan obat ARV di UPTD Puskesmas Sentani.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura mencatat angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura capai 5.000.
• Nabire Tertinggi Kasus HIV-AIDS di Provinsi Papua Tengah: Tembus 10.494 Penderita
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Anton Mote menyebut penyakit HIV/AIDS masih menjadi penyebab utama kematian di Kabupaten Jayapura.
Ribuan Penderita HIV/AIDS itu secara kumulatif dihitung sejak virus ini mulai muncul. Rata-rata penderita masih berusia produktif dan kebanyakan diderita oleh orang Papua.
"Ini diakibatkan ganja, miras [minuman keras] ke seks, tapi paling banyak seks bebas," ujar Mote. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.