ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Polisi Australia Tangkap 2 Penyelundup Senjata untuk KKB Papua, Sita Merkuri dan Bahan Peledak

Keduanya diduga berafiliasi dengan Egianus Kogoya, kelompok di balik peristiwa penculikan pilot Selandia Baru bernama Phillip Mehrtens. 

Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI FOTO BERSAMA TPNPB-OPM - Dua wartawan Australia, Kristo Langker dan Kirsten Felice saat bersama militan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Papua Pegunungan. Keduanyamendapat Penghargaan Oktovianus Pogau dari Yayasan Pantau untuk keberanian dalam jurnalisme. 

"Siapa pun yang terlibat dalam perdagangan senjata ilegal dari Australia dengan tujuan menyerahkannya ke tangan kelompok internasional harus diperingatkan — AFP dan mitra kami berdedikasi untuk mencegah perdagangan senjata ilegal," ujarnya sebagaimana dikutip media ABC Australia.

Pejabat Asisten Komisaris Kepolisian Negara Bagian Queensland, Heath Hutchings, mengatakan bahwa investigasi tersebut dimungkinkan berkat kemitraan lokal, nasional, dan internasional.

"Operasi ini mengirimkan pesan yang jelas: mereka yang mencari keuntungan dari perdagangan senjata api ilegal akan diidentifikasi dan dituntut," ujarnya.

Baca juga: OPM Buru Juha Christensen Atas Perannya dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Egianus Kogoya Disanksi

Pejabat Wakil Komisaris Kepolisian Selandia Baru, Mike Pannett, mengakui kompleksitas investigasi lintas batas dan pentingnya kerja sama.

Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens masih disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens masih disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Meskipun kami senang Mehrtens dibebaskan dan dapat kembali ke keluarganya, bekerja sama dengan kepolisian Australia merupakan bagian penting dalam melindungi komunitas kami di Selandia Baru," ujarnya. 

Apa komentar TPNPB?

Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyanggah pernyataan bahwa kedua pria yang ditangkap di Australia memasok senjata ke TPNPB.

"TPNPB di Komando Nasional mempunyai protokol. Jadi kami di Manajemen Pengendali Markas Pusat belum pernah terima senjata dari warga negara Australia."

"Jadi, kami anggap tuduhan itu tidak berdasar. Karena kami secara official belum ketahui tentang bantuan senjata dari warga negara Australia," ujarnya dalam pesan kepada wartawan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved