ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

486.939 Hektare Hutan Papua Selatan Bakal Dilepas untuk PSN, Walhi: Picu Konflik Masyarakat Adat

wacana pelepasan hutan di Papua Selatan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan bentuk kekerasan terbuka oleh negara. 

Tribun-Papua.com/Istimewa
Perwakilan masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel, Papua Selatan, mengajukan permohonan intervensi ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. 

“Penghancuran hutan ini sama artinya dengan penghancuran identitas masyarakat adat Papua, ini sebuah kekerasan terbuka yang dilakukan oleh negara," jelas Maikel.

Deforestasi 

Adapun saat ini Papua tengah menghadapi ancaman deforestasi serius.

Menurut Walhi, selama tiga dekade terakhir Papua kehilangan tutupan hutan primer sampai 688.000 ha.

Deforestasi pada 2022-2023 mencapai 552.000 ha. 

PERAMBAHAN - Aktivitas perambahan hutan oleh PT SIS di wilayah hutan adat Kampung Zinage, Kabupaten Merauke.
PERAMBAHAN - Aktivitas perambahan hutan oleh PT SIS di wilayah hutan adat Kampung Zinage, Kabupaten Merauke. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Artinya, Papua menyumbang 70 persen dari total deforestasi nasional.

Baca juga: Hutan Adat Papua Ditelan Perusahaan Sawit, Suku Awyu dan Moi Tuntut Keadilan di MA 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pemerintah tengah mendorong percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan atau food estate di Wanam, Merauke, Papua Selatan

"Semua disiapkan agar kawasan ini berdiri di atas landasan prinsip pemberdayaan, kearifan, dan keberlanjutan. Kawasan Wanam ini akan menjadi penopang kemandirian," ucap Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Ia menuturkan, food estate Wanam ditargetkan menjadi penopang kemandirian pangan, energi dan air.

Sebab selain menyediakan bahan pangan pokok seperti beras, kawasan ini akan ditanami bahan baku etanol dan biodiesel, seperti tebu, singkong, dan kelapa sawit.

Wanam diproyeksikan sebagai pusat cadangan pangan nasional, dengan cetak sawah seluas 1 juta hektar. 

Pembangunannya mencakup program biodiesel, penguatan industri pertahanan, bandara, pelabuhan, jaringan irigasi, hingga jalan penghubung Wanam-Boven Digoel sepanjang 130 kilometer (km). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved