Sosok Sekdaprov Papua
Kisah Perjalanan Pj Sekdaprov Papua, Christian Sohilait: Dari Tiom Lanny Jaya ke Kantor Gubernur
Saya besar di Tiom, Lanny Jaya. SD di sana, lalu pindah-pindah sekolah hingga akhirnya lulus STM jurusan listrik di Kotaraja tahun 1988
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: M Choiruman
Ringkasan Berita:
- Christian Sohilait, pria kelahiran Abepura Papua Tahun 1969 ini, sejak 20 November 2025 dipercaya Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Papua.
- Dia berasal datri keluarga sederhana, orangtuanya pegawai dan petugas pekabaran injil dan ibunya seorang guru.
- Sejak usia 1 tahun, dia diboyong kedua orangtuanya ke distrik di pedalaman Tanah Papua bernama Tiom, yang kini menjadi ibukota Kabupaten Lanny Jaya.
Laporan Wartawan Tribun Papua.com,Taniya Sembiring
TRIBUN PAPUA.COM, JAYAPURA – Suasana lantai 3 Kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura tampak ramai, Senin (24/11/2025) sore.
Belasan warga dan tokoh agama silih berganti masuk dan keluar dari salah satu ruangan yang ada di Gedung megah yang menjadi kebanggaan warga Bumi Cenderawasih.
Baca juga: Calon Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri Mengaku Baru Dua Kali Mencoblos
Di antara hilir mudik para tamu, muncul sosok pria murah senyum. Dia adalah Christian Sohilait, si pemilik ruangan tersebut.
Mengenakan kemeja lengan pendek warna putih yang dihiasi ornamen khas Papua, seperti tifa dan sejumlah patung serta ukiran, dia langsung menyapa Tribun-Papua.com.
“Halo, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. Silakan masuk ke ruangan,” katanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Ya, Christian Sohilait, bukan aparatur sipil negara (ASN) baru di lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua.
Dia sudah malang melintang dan mengenyam banyak garam di lingkungan pemerintahan di Tanah Papua, baik di lingkungan kabupaten, kota maupun provinsi.
Baca juga: INI TITAH Demokrat ke Mathius D Fakhiri-Aryoko Rumaropen Pasca-terima B.1-KWK
Terbukti, sederet jabatan mentereng diembanya. Di antaranya jabatan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, hingga dipercaya menjadi Penjabat Sementara Wali Kota Jayapura.
Kini, pria kelahiran Abepura tahun 1969 ini, sejak 20 November 2025 dipercaya Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Papua.
Sambil duduk santai di ruang kerjanya, Christian Sohilait menceritakan perjuangan, pengabdian dan perjalanan panjang dirinya dalam meniti karier di lingkungan pemerintahan.
Baca juga: Ibu Hamil Wafat Usai Ditolak Sejumlah RS, Gubernur Papua Minta Evaluasi Total
Kisah itu diawali dari salah satu distrik atau kecamatan yang ada di Papua Pegunungan. Saat usianya satu tahun, ia dan keluarganya pindah ke Tiom, Kabupaten Lanny Jaya.
Dia bersama sang ibu yang berprofesi sebagai guru, harus mengikuti sang ayah untuk menjalankan misi pemerintahan sekaligus pekabaran Injil.
Masa kecilnya diwarnai dengan kehidupan sederhana dan terbatas di pedalaman Tanah Papua masa itu.
Baca juga: Gubernur Papua Mendadak Berhentikan Direktur RSUD Jayapura, Manajemen Dievaluasi Total
“Saya besar di Tiom, Lanny Jaya. SD di sana, lalu pindah-pindah sekolah hingga akhirnya lulus STM jurusan listrik di Kotaraja tahun 1988,” kenangnya saat mengawali pembicaraan dengan Tribun-Papua.com.
Setelah lulus, Christian Sohilait sempat menganggur dan membantu orangtua menjaga kios sederhana yang menjual aneka kebutuhan masyarakat sekitar.
Selain itu, di sela-sela kesibukannya membantu orangtua menjaga kios, Christian Sohilait muda juga menjadi tenaga lepas di BPPT, menjaga alat ukur alam.
Baca juga: MRP Temui Gubernur Papua, Bahas Insiden Pembakaran Mahkota Cenderawasih oleh BBKSDA
Kemudian, dia memilih mendaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS), walaupun sempat bercita-cita masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sungguh beruntung. Setelah melalui seleksi, dia dinyatakan lulus dan menjadi pegawai di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada tahun 1989 sebagai sopir di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Dari situlah perjalanan karier Christian Sohilait dimulai. Ia mengabdi di Lingkungan Bappeda Wamena selama 18 tahun, hingga menjabat Kabid Fisik dan Prasarana.
Baca juga: KPK Panggil Lagi Sopir dan Tukang Cukur Eks Gubernur Papua Lukas Enembe, Ada Apa?
Di sela-tugas sebagai abdi negara, ia melanjutkan Pendidikan dengan menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan foto udara dan kartografi.
Tak hanya itu, Christian Sohilait juga terus mengasah kelilmuannya dengan masuk di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), sebuah perguruan tinggi swasta di Jayapura, Provinsi Papua.
Di USTJ ini, Christian Sohilait mengambil jurusan Teknik Sipil. Kemudian, melanjutkan Pendidikan lagi di Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan mengambil jurusan tata kota dan property.
Baca juga: Maulid Nabi Momentum Perkuat Persatuan Pasca-PSU Pilkada Gubernur Papua
Christian Sohilait turut berperan dalam pemekaran wilayah Jayawijaya yang melahirkan tujuh kabupaten baru, termasuk Lanny Jaya.
Di tempat itu, Christian Sohilait menjabat sebagai Kepala Bappeda, Kepala PU, Kepala Dinas Pendidikan, Asisten, hingga Sekda selama lebih dari 8 tahun.
“Saya sudah 5 tahun di Provinsi Papua, sempat jadi Kepala Dinas Pendidikan, Pj Wali Kota, dan tenaga ahli Kapolda,” ujarnya.
Di tengah kesibukan, Christian Sohilait juga aktif di berbagai organisasi: Ketua PMK kampus, ketua mahasiswa USTJ.
Baca juga: DPRP Sahkan Mathius-Aryoko Pasangan Gubernur Papua Terpilih, Mari-Yo Siap Lantik
Selain itu, Ketua Cabang GKMI Wamena, Sekretaris PKK Jayapura, hingga tim pemeriksa keuangan Pramuka Papua. Ia juga pernah menjabat ketua Ikatan Keluarga Maluku di Papua.
Di sisi lain, kehidupan pribadinya tak kalah mengharukan. Ia membesarkan dua anak seorang diri setelah istrinya, Dessyara Dimara, meninggal tahun 2013.
Kini, Christian Sohilait mengemban tugas berat. Mengawal efisiensi anggaran dan konsolidasi ASN di tengah tantangan fiskal dan transisi pemerintahan.
Baca juga: Gubernur Papua Dorong Percepatan Realisasi APBD yang Sudah Mencapai 51 Persen
“Dana kita turun drastis, dari Rp14 triliun kini menjadi Rp 2 triliun. Kita harus kerja cepat dan tepat,” ujarnya dengan nada serius.
Ia juga menyoroti pentingnya pendataan ASN yang tersebar di provinsi baru, seperti Papua Selatan dan Papua Tengah, agar tidak terjadi tumpang tindih hak dan tanggung jawab.
“Saya minta dukungan semua ASN dan masyarakat. Ini amanah dari Tuhan, walau hanya Pj, saya akan jalankan dengan sepenuh hati,” tutupnya. (*)
Tribun-Papua.com
Sosok Sekdaprov Papua
Sekdaprov Papua
Kisah Perjalanan
Distrik Tiom
Christian Sohilait
Mathius D Fakhiri
Kota Jayapura
Gubernur Papua
kantor gubernur
Lanny Jaya
Kabupaten Lanny Jaya
| Pemuda Katolik Desak Menteri Natalius Pigai dan Komnas HAM Usut Kasus Irene Sokoy: Pelanggaran Berat |
|
|---|
| Tiga RS di Jayapura Saling Bantah Tolak Irene Sokoy, Salahkan Sistem Rujukan dan Aturan BPJS |
|
|---|
| Bakar Batu Tandai Peresmian Asrama Mahasiswa Wilayah Wadangku di Kota Jayapura |
|
|---|
| 300 Pemuda Papua Dibina dalam KKR KINGMI Walak untuk Perubahan Gereja |
|
|---|
| Irene Sokoy Bukti Darurat Kesehatan Papua, Kadinkes Dihantam Kritik Kekacauan Rujukan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Sekdaprov-Papua-new.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.