ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona di Papua

Virus Corona di Papua: Potensi Adanya Gelombang Kedua di Tengah Stigma 'Penyakit Kutukan Tuhan'

Papua mewaspadai gelombang kedua kasus Covid-19 seiring dengan peningkatan kasus di lima kabupaten di wilayah pegunungan dan pelonggaran penerbangan

Dok. PTFi
Tenaga medis di RS Tembagapura bekerja dengan standar APD selama pandemi Corona 

"Sebelumnya kita harus kirim ke Makassar, atau Jakarta, atau Jayapura," ujar Victor.

"Ke depan bisa prediksi tantangan akan lebih berat, daya dukung harus lebih merata. Sekarang sudah tersedia di Manokwari, Bintuni, Sorong itu daerah-daerah yang diperkuat ketersediaannya," imbuhnya kemudian.

Betapapun, kata Victor, yang harus diwaspadai ke depan terkait penambahan kasus di Papua Barat adalah ketersediaan fasilitas tenaga medis yang minim.

"Saya melihat pandemi ini batu uji hasil kerja keras bertahun-tahun membangun sistem dan subsistem kesehatan. Ketika harus mengakui bahwa sistem dan subsistem belum cukup kuat, harus ada terobosan-terobosan," kata dia.

Potensi gelombang kedua 'menerpa'

Hasmi yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Cendrawasih mewanti-wanti penambahan kasus di pegunungan Tengah dan pembukaan penerbangan di sejumlah daerah berpotensi mengakibatkan gelombang kedua 'menerpa' kembali Papua.

Dia menjelaskan kasus Covid-19 di Papua mencapai puncaknya pada 27 Mei silam dengan jumlah penambahan 178 kasus per hari. Dan selama tiga minggu terakhir terus melanda.

"Pemerintah harus betul-betul memperhatikan, terutama daerah pegunungan ini karakter penduduknya agak unik," ujar Hasmi.

Ketika ditanya komitmen pemerintah pusat terkait penanganan Covid-19 di daerah terpencil, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, menegaskan Gugus Tugas Nasional sudah memberi arahan kepada gugus tugas di daerah terkait penanganan kasus Covid-19 di masing-masing daerah.

Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Hotspot Baru Corona, Ahli: Memang Sudah seperti Hotspot Sekarang

"Kita serahkan di daerah, apa yang menjadi kesulitan di daerah kita bantu," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan perlunya terobosan yang akan berdampak pada percepatan penanganan Covid-19.

"Bisa dilakukan dengan menambah personel dari pusat untuk provinsi-provinsi di luar DKI yang menunjukkan tren penyebaran yang masih tinggi. Bisa dibantu lebih banyak peralatan," ujar Jokowi ketika memberikan pengarahan evaluasi penanganan dampak pandemi Covid-19, Senin (29/06) pagi.

Dia menambahkan pentingnya pelibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam komunikasi publik untuk mengedukasi masyarakat.

"Dan yang penting adalah pengendalian yang terintegrasi sehingga kerja bisa efektif, tidak ada ego sektoral, ego lembaga, ego kedaerahan itu harus dihilangkan," cetusnya.

Hingga Senin (29/6/2020) Papua tercatat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 tinggi di wilayah Indonesia Barat, dengan 1.699 kasus.

Secara keseluruhan, tercatat 55.092 kasus di Indonesia, dengan Jawa Timur menyumbang kasus terbanyak, sejumlah 11.805.

(BBC Indonesia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved