ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Teror Intan Jaya, Bupati hingga PNS Mengaku Didatangi Malam-malam: Dengan Senjata Lengkap

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengungkapkan mencekamnya keberadaan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di wilayahnya.

(Achmad Nasrudin Yahya)
Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. 

TRIBUNPAPUA.COM - Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengungkapkan mencekamnya keberadaan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di wilayahnya.

Adanya KKB berakibat pada ketakutan warga hingga beberapa di antara mereka terpaksa mengungsi.

Bahkan bupati dan jajarannya mengaku tak berada di kantor pemerintahan di Sugapa dengan alasan keamanan.

Malam-malam bisa datangi warga

Natalis mengaku, bahwa dirinya juga diancam oleh KKB.

Termasuk pula jajaran pegawai pemerintahan, mendapatkan ancaman dari KKB.

KKB Serang Pihak yang Tolak Beri Bantuan, Bupati Intan Jaya: Dibilang Kamu Merah Putih lalu Disiksa

Menurutnya KKB meminta bantuan makanan hingga uang dengan bersenjata lengkap ke rumah-rumah warga.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis, saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020)
Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020) ((Dok Humas Polda Papua))

 

Ancaman eksekusi

Menurutnya, KKB tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Kekhawatiran Natalis itu juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Bupati Intan Jaya Sebut ASN di Sana Sering Diancam KKB: Minta Uang, kalau Tak Dikasih Dieksekusi

Bupati pindah ke Nabire

Natalis mengatakan jajaran aparat pemerintahan Intan Jaya kini tidak berada di ibu kota, Sugapa, namun pindah ke Nabire.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved