KKB Papua
OPM Akui KKB Lamek Taplo Jadi Dalang Penembakan Briptu Mario Sanoy dan Perampasan 3 Senjata Api
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan di Polsubsektor Oksamol.
TRIBUN-PAPUA.COM - Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan di Polsubsektor Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Lanjut Sebby, Panglima Komando Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada Jumat (28/5/2021) sekitar 05.15 WIT.
Akibat penyerangan tersebut, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur.
Tak hanya itu, diketahui tiga senjata api yang ada di lokasi sudah raib.
Sebby menuturkan mereka merupakan dalang dari penembakan dan perampasan senjata tersebut.
"Telah dilaporkan langsung oleh Panglima Komando Daerah Pertahanan 15 Ngalum Kupel Brigadier General Lamek Taplo bahwa mereka telah berhasil tembak mati Kapolsek Warasmol dan berhasil rampas dua pucuk senjata Api Laras Panjang Standard serta satu pistol," kata Sebby yang dikutip dari media sosial Facebook TPNPB-OPM, Minggu (30/5/2021).
Fakta Penyerangan Polsubsektor Oksamol
Melalui informasi yang di himpun Tribun-Papua.com, sebelum Briptu Mario Sanoy ditemukan tewas, warga sempat melihat enam OTK di lokasi.
Sekitar pukul 01.30 WIT, keempat orang tersebut sempat mendatangi Pospol Oksamal.
Selang berapa lama, korban ditemukan masyarakat dalam kondisi berlumuran darah di dalam Pospol tersebut.
Baca juga: Gugur Diserang OTK, Briptu Mario Sanoy Berjaga Seorang Diri di Kantor Polisi Oksamol saat Kejadian
Berjaga Seorang Diri
Saat penyerangan kantor polisi Oksamol terjadi, Briptu Mario sedang berjaga seorang sendiri.
Polsubsektor Oksamol sebenarnya terdapat empat personel.
Akan tetapi, saat kejadian, ketiga rekan Briptu Mario tak berada di tempat.
Dikutip dari Kompas.com, Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut dua anggota Briptu Mario tengah berada di Oksibil untuk belanja logistik dan satu personel lainnya sedang izin sakit ke Jayapura.
Baca juga: Pelaku yang Serang Briptu Mario Sanoy di Oksamal Papua Bawa Kabur 3 Senjata Api dan Puluhan Amunisi
Pelaku Bawa Kabur Senjata dan Amunisi
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri pelaku penyerangan yang menewaskan Briptu Mario Sanoy juga membawa kabur tiga senjata api.
"Ada tiga pucuk senjata yang dibawa kabur oleh pelaku," ujar Fakhiri kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (29/5/2021).
Tiga senjata api tersebut terdiri dari dua pucuk SS1 V2 dan satu revolver.
Selain tiga senpi, sesuai data yang dihimpun Tribun-Papua.com, para pelaku juga membawa kabur 4 buah magazen, 75 butir amunisi kaliber 5.56 mm dan 15 butir amunisi 38 mm.
Baca juga: Tidak Ada Jalan Darat, Jenazah Briptu Mario Sanoy akan Dievakuasi dengan Helikopter Milik TNI
Dievakuasi Gunakan Helikopter TNI
Fakhiri menyebut jenazah Briptu Mario Sanoy dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD, Sabtu.
Menurutnya evakuasi hanya bisa menggunakan helikopter.
"Jalan darat tidak ada. Saya komunikasi dengan Pangdam Cenderawasih, menggunakan helikopter TNI mengevakuasi korban," ucapnya.
Usai dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Dari TKP dibawa ke Oksibil, kemudian ke RS Bhayangkara Jayapura," cetusnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Briptu Mario Sanoy Belum Teridentifikasi, Kapolda Papua: Tunggu Hasil Olah TKP
Belum Bisa Pastikan Pelaku
Fakhiri menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku dalam penyerangan tersebut.
"Belum tau dari kelompok mana. Apakah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau murni kasus pembunuhan biasa. Tunggu hasil olah TKP," ucap Fakhiri kepada Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut, Fakhiri menegaskan pihaknya akan mengejar pelaku.
"Kita akan mencari pelaku yang telah melakukan kekerasan terhadap anggota kami," imbuhnya.
Baca juga: Briptu Mario Sanoy Gugur Diserang OTK, Polda Papua Evaluasi Penempatan Personel di Daerah Terpencil
Evaluasi Penempatan Personel di Daerah Terpencil
Pascainsiden tersebut, Polda Papua akan mengevaluasi penempatan personelnya di daerah terpencil.
Fakhiri menjelaskan evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan anggota yang bertugas.
"Ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menempatkan anggota nantinya," ucap Fakhiri.
Ia juga telah memerintahkan para Kapolres untuk mengecek personel di pos-pos di daerah terpencil.
"Kalau perkuatan personel di Polsubsektor hanya satu atau dua orang mending tarik dan tutup, karena berisiko," usal Fakhiri.
Berita lainnya terkait penyerangan polisi di Oksamal
(Tribun-Medan.com)(Tribun-Papua.com/Safwan Ashari Raharusun/Ridwan Abubakar/Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Juru Bicara KKB OPM Akui Pihaknya Menembak Mati Briptu Mario Sanoy dan Merampas 3 Senjata Api, dan di Kompas.com dengan judul 6 OTK Serang Kantor Polisi Oksamol Papua, Briptu Mario Sanoy Gugur, 3 Senjata Api Dirampas