Tuding Pemakaman Covid-19 Settingan, Pemuda Ini Dijemput agar Ikut Makamkan Jenazah Terpapar
Seorang pemuda bernama nama Wildan Mustofa di Kecamatan Kerjo, Karanganyar, Jawa Tengah, diajak oleh relawan pemulasaraan jenazah Covid-19.
Di tengah balutan APD yang pengap dan membuat badan mudah berkeringat, relawan pemulasaran jenazah di Sragen ternyata masih minim perhatian.
Pasalnya pekerjaan mereka kini semakin meningkat seiring dengan naiknya angka kematian Covid-19.
Bahkan, baru-baru ini dikabarkan bahwa untuk memakamkan jenazah haruslah mengantre, demi menaati protokolkesehatan.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menemui perwakilan relawan pemulasaraan jenazah di Pendapa Bupati, Sabtu (10/7/2021).
Dalam forum tersebut, Bupati menyebutkan jika ada anggaran untuk proses pemakaman dari pemerintah, yang juga diberikan kepada relawan yang bertugas.
"Tapi, ada sebagian dari relawan mengatakan tidak ingin mengambil itu, karena kami ini relawan," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Pedagang Kopi Langgar PPKM Pilih Dipenjara daripada Bayar Rp 5 Juta, Jaksa: Coba Pikir-pikir Dulu Ya
Baca juga: PPKM Mikro Jungkirbalikkan Omset Pedagang di Kota Jayapura Papua
Atas sikap relawan tersebut, Bupati Yuni mengucapkan terimakasihnya.
"Walaupun negara sudah menyiapkan, itu sudah menjadi hal sebenarnya untuk diambil, kami sungguh sangat berterimakasih," kata Yuni.
Meski begitu, sebagai gantinya, Pemkab Sragen akan mempergunakan insentif tersebut, untuk dibelikan keperluan pemulasaraan jenazah.
"Selama ini, mereka juga mengalami kesulitan dalam hal alat, ada keluhan, mereka meminjam cangkul dari warga, tidak diperbolehkan," jelasnya.
"Sebagai gantinya, kami mempersilahkan relawan untuk mengajukan proposal, apasih yang dibutuhkan, seperti alat kerja, cangkul, sepatu, kalau APD pasti kita sediakan," tambahnya.
Selain itu, banyak dari relawan yang belum menerima vaksin Covid-19.
"Kita suruh Senin kumpulkan data, Selasa langsung kita vaksin," singkatnya.
Dengan sikap bijak para relawan, dapat menjadi edukasi bagi masyarakat, jika relawan yang bertugas tidak serta merta mencari keuntungan pribadi.
"Ini juga termasuk edukasi kepada masyarakat, bahwa relawan ini bukan berarti untung, masyarakat harus tetap bijak, mari kita sama-sama gotong royong," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sebut Pemakaman Covid-19 Hanya Settingan, Netizen Karanganyar Dijemput Relawan Ikut Makamkan Jenazah