2 Anak Panti di Gresik Dianiaya Pengasuh Pakai Kabel, Sempat Kabur Minta Tolong Warga
Dua anak yatim dari panti asuhan di Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur kabur setelah mengalami penyiksaan.
Hanya karena masalah sepele, korban yang masih di bawah umur itu mengalami luka memar akibat penyiksaan.
Padahal mereka berdua hanya mengambil hadiah dari mesin game pengambil boneka karena gagal berkali-kali memainkan permainan tersebut.
Setelah itu, hadiah berupa mainan dengan harga yang tidak seberapa itu dikembalikan lagi.
Beberapa jam kemudian, pihak pengurus panti asuhan mengetahui. Melakukan tindakan kekerasan secara membabi buta.
Terduga pelaku berinisial M ini langsung memukul korban yang masih kecil itu dengan sabetan kabel berulang kali.
Bocah sudah minta maaf
Kedua bocah itu sudah menangis meminta maaf bahkan memohon ampun namun tidak menghentikan aksi kekerasan itu hingga korban berdarah-darah di bagian paha pada Sabtu (31/7/2021).
Tidak hanya itu, korban MFS yang saat kejadian hanya menemani juga kena amuk.
Akibatnya, kedua anak itu mengalami babak belur akibat tindak kekerasan.
Baca juga: Oknum Ketua RT di Semarang Patok Biaya Pengurusan Jenazah Covid-19, Ada yang Seharga Rp 16 Juta
DRS memar di bagian betis dan paha. Lalu, MFS mengalami memar di bagian betis dan pelipis mata sebelah kanan.
Dalam kejadian itu MFS sempat kabur dari panti asuhan dengan menahan rasa sakit di kakinya, berlari sekencang-kencangnya mencari pertolongan ke warga sekitar.
Namun pengurus panti mengejar meminta ia kembali ke asrama.
“Korban diamankan, pihak panti datang dan diiming-imingi uang agar mau kembali dan tidak melaporkan peristiwa tersebut,” ucap Iskandar, Rabu (4/8/2021).
Terbongkar ketika ibu berkunjung
Kasus itu mulai terbongkar saat ibu dari kedua anak itu mengunjungi panti asuhan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/kondisi-2-anak-yatim-di-gresik-babak-belur-disabet-kabel.jpg)