ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona di Papua

Papua Nugini Mulai Lakukan Tes Swab Covid-19 pada Jenazah demi Cegah Varian Delta

Para pejabat Papua Niugini (PNG) sangat khawatir karena tingkat pengujian Covid-19 yang rendah di negara itu mungkin menutupi wabah serius.

Editor: Claudia Noventa
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19 - Para pejabat Papua Niugini (PNG) sangat khawatir karena tingkat pengujian Covid-19 yang rendah di negara itu mungkin menutupi wabah serius. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pandemi Covid-19 mulai membuat para pejabat Papua Niugini (PNG) sangat khawatir.

Apalagi, karena tingkat pengujian Covid-19 yang dirasa rendah di PNG memungkinkan wabah serius yang sulit terdeteksi.

Kini, pemerintah mulai meminta para dokter di rumah sakit terbesar di negaranya melakukan tes swab Covid-19 semua mayat, yang meninggal karena penyebab yang tidak diketahui atau yang memiliki penyakit pernapasan, untuk melihat apakah mereka memiliki Covid-19.

“Pengujian di PNG juga berkurang sejak Maret, sulit untuk mengetahui seberapa luas transmisi varian Delta di dalam negeri,” kata Dr Daoni Esorom, Wakil Pengontrol Respons Pandemi Nasional PNG melansir Guardian pada Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Sosoknya Viral Paksa Remaja Tempelkan Telinga ke Knalpot Brong, Oknum TNI Ini Ditahan

Baca juga: Dikira Orang Tidur, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan oleh Para Pendayung Perahu

Salah satu kepala petugas kesehatan PNG telah memperingatkan bahwa tingkat tes yang rendah di negara itu, persentase tes positif yang tinggi, dan tingkat vaksinasi yang rendah menjadikannya “resep untuk penyebaran utama varian Delta", saat negara itu mencatat kasus ke-12 dari varian Covid-19 yang mematikan.

“Jika Anda memiliki tingkat pengujian yang rendah, dan memiliki deteksi kasus positif yang tinggi (saat ini 12 persen) dan Anda memiliki kumpulan besar orang yang tidak divaksinasi, itu adalah resep untuk penyebaran utama varian Delta.”

Apa lagi menurutnya, ada bukti anekdotal dari rumah sakit Modilon Madang tentang peningkatan jumlah kematian yang tidak diketahui penyebabnya dan juga di rumah sakit Umum Port Moresby.

“Sejak itu kami telah mengirimkan surat edaran yang dikirim ke rumah sakit Umum Port Moresby untuk melakukan tes swab Covid-19 kepada semua mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui, dan yang menderita penyakit pernapasan,” katanya.

Varian Delta pertama kali terdeteksi di PNG pada 10 Juli setelah kapten kapal dari Filipina dan salah satu krunya dinyatakan positif, menjalani isolasi di fasilitas isolasi rumah sakit Umum Port Moresby selama 15 hari.

Negara itu sekarang memiliki 12 kasus varian Delta yang dikonfirmasi, tiga terakhir terdeteksi di provinsi Barat.

Sebuah tim telah dikirim ke provinsi tersebut untuk membantu pelacakan kontak dan memberikan saran teknis serta panduan tentang bagaimana merespons di lapangan. Tindakan serupa diambil minggu lalu ketika kasus terdeteksi di Madang di timur laut negara itu.

Covid-19 Papua Niugini secara resmi mencatat 17.827 kasus dan 192 kematian sepanjang pandemi.

Baca juga: Pejabat Desa di Majalengka Dianiaya hingga Ditusuk, Bermula Tegur Remaja yang Pesta Miras

Wabah pada Maret membuat mitra PNG berebut untuk mengirim dosis vaksin darurat ke negara Pasifik, tetapi peluncuran vaksinnya lambat. Kurang dari 100.000 dosis diberikan di antara populasi sekitar sembilan juta orang.

Otoritas kesehatan PNG tidak mengonfirmasi berapa banyak dari dosis itu adalah dosis pertama atau kedua.

Tetapi pada Juli, hanya 60.000 orang – atau 0,6 persen dari populasi – yang telah menerima dosis pertama mereka, dengan lebih dari 2.800 orang telah menerima dosis kedua.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved