ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengakuan Model yang Fotonya Masuk dalam Akun Medsos Fetish, sempat Berkolaborasi dengan Toko Online

Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan terkait sebuah akun fetish yang menggunakan wanita bermukena sebagai fantasi seksual.

Editor: Claudia Noventa
ZDNet.com
ILUSTRASI Facebook 

Setelah sesi foto itu ia merasa janggal karena foto-foto miliknya tak diunggah di feed Instagram dan hanya terposting di snapgram.

"Kejanggalan yang paling dirasakan itu hasil photo shoot-nya tidak pernah terposting di feed Instagram. Malah terposting di snapgram yang hilang setelah 24 jam," katanya.

Pada Juli 2021, ia mendapatkan kabar dari rekannya sesama model jika fotonya beredar di akun fetish. Namun saat itu kabar yang ia terima masih simpang siur.

Hingga akhirnya, fotografer yang memotretnya mengungkapkan hal yang sama.

"Lalu hari Minggu kemarin, ada fotografer yang mengabari kalau foto para model itu diposting di akun fetish di Twitter dan juga kedua olshop-nya itu sebenarnya untuk akun fetish itu," katanya.

"Teman saya juga memberi tahu bahwa R sebenarnya adalah D, yang menyamarkan identitasnya. Dan si D ini kemudian menyalahgunakan foto yang seharusnya untuk model produk online shop, disebar di akun penyuka model mukena," bebernya.

JT mengatakan jika pemilik toko online GM memiliki 3 akun Instagram dan satu akun Twitter bernama @pecinta_mukena. Diduga, akun di Twitter itulah yang menjadi akun fetish pelaku.

Di akun twitter itu, juga tertera nama beserta akun media sosial milik sang model, termasuk milik JT. Saat ini akun Twitter yang mengunggah foto-foto JT sudah dihapus.

JT sempat Diblokir

JT mengatakan saat sesi foto, ia bertemu langsung dengan pelaku berinsial D. Namun ia tak menyadari jika D adalah pemilik akun yang sebelunya di media soslal mengaku sebagai perempuan bernama R.

Saat menemui JT, D mengaku jika R tak bisa datang karena alasan tertentu.

JT meyakini jika foto-foto miliknya diunggah oleh D karena hasil photo shoot hanya dimiliki oleh pemilik toko online dan fotografer.

"Hasil photo shoot-nya itu masih sangat HD. Mesti yang punya kan owner-nya dan fotografernya," katanya.

Baca juga: Polisi Grebek Kampung Sasawa, Komnas HAM Papua: Itu Berlebihan, Harus Kedepankan Intelijen

Ia mengatakan jika pemilik toko mengakui jika ia admin akun fetish di Twitter.

Bersama rekamnya sesam amodel, JT meminta D untuk menghapus foto-fotonya. Bukannya dihapus, D malah memblikir akun WhatsApp milik JT dan model-model lainnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved