Lipsus Burung Cenderawasih
Pemerhati Lingkungan : Mahkota Burung Cenderawasih Sakral, Presiden Tak Bisa Pakai
Menyikapi penyediaan souvenir ataupun Mahkota Burung Cenderawasih Asli saat PON XX 2021, Kepala Suku atau Ondoafi di Jayapura angkat bicara
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Menyikapi penyediaan souvenir ataupun Mahkota Burung Cenderawasih Asli saat PON XX 2021, pemerhati lingkungan di Jayapura angkat bicara.
Melalui telewicara kepada Tribun-Papua.com Selasa (7/9/2021) pemerhati lingkungan Alex Waisimon, mengatakan Mahkota Asli Burung Cenderawasih bersifat sakral.
Baca juga: Pedagang Souvenir : Polisi Kehutanan Larang Penjualan Mahkota Burung Cenderawasih
Bahkan presiden pun tidak diperkenankan untuk mengenakannya.
"Saya rasa sudah jelas, bahwa penggunaan Mahkota Burung Cenderawasih hanya untuk raja atau kepala suku, tidak untuk pejabat pemerintahan," kata Alex.
Baca juga: MRPB : Maybrat Bukan Daerah Operasi Militer
Sejak 2017, setelah dikeluarkannya surat edaran Gubernur Papua kala itu, Alex mengatakan semua pihak telah berkomitmen, untuk tidak menggunakan Mahkota Burung Cenderawasih asli secara bebas.
"Mahkota Burung Cenderawasih memiliki hal-hal sakral, dan hak adat tidak dapat dipindahkan kepada siapapun, termasuk presiden,"ujarnya.
Secara adat, Alex mengatakan penggunaan mahkota asli Burung Cenderawasih yang dikenakan, hanya pada saat tertentu oleh raja atau kepala suku.
Baca juga: Fix, BRI LIga 1 Tanpa Penonton Hingga Akhir Musim
"Raja atau kepala suku mengenakannya hanya saat upacara adat atau pesta, masyarakat dapat ditunjuk langsung untuk memakainya,"katanya.
Hanya saja setelah upacara ataupun pesta usai, kata dia, Mahkota Burung Cenderawasih asli tersebut disimpan kembali ke tempat yang aman.
Baca juga: Berasal dari Papua Nugini, 2 Orang Tersangka Penyuplai Senjata untuk KKB Punya Peran yang Berbeda
"Kalau ada anak adat yanh kenakan Mahkota Burung Cenderawasih, maka dia tidak paham adat,"ujarnya.
Dalam tatanan adat, perburuan Burung Cenderawasih juga dilarang keras oleh nenek moyang, dan ada sanksi adatnya.
Baca juga: 2 Perawat Nusantara Sehat Saksi Pembunuhan Prajurit TNI di Maybrat
Dari hal itu, Alex menegaskan jika secara kearifan lokal kesukuan di Papua, telah mengenal konsep konservasi secara sederhana.
Ketika disinggung soal makna Burung Cenderawasih dalam konteks adat Papua, ia mengatakan sangat bermakna tinggi dan sakral.
Baca juga: Keributan Berujung Pembakaran 10 Unit Rumah di Kompleks Bandara Sentani
Pada kesempatan itu, pria peraih beasiswa Australia Awards Scholarship tersebut, meminta Panitia Besar (PB) PON agar dapat tegas dalam melarang penggunaan bagian tubuh Burung Cenderawasih, sebagai souvenir maupun cenderamata.(*)