Oknum Dokter di Semarang Terekam Diam-diam Campurkan Sperma ke Makanan Teman, Korban Derita Depresi
Seorang oknum dokter di sebuah Universitas ternama di Kota Semarang melakukan kekerasan seksual terhadap seorang perempuan.
Ia menyebut, kejadian tersebut diduga dilakukan oleh pelaku sejak bulan Oktober 2020.
Korban curiga dengan tudung saji makanan milik korban yang selalu berubah posisi.
Tak hanya itu, makanan berubah bentuk berupa bekas diaduk serta warna berbeda.
Baca juga: 4 Fakta Ribuan Burung Pipit Jatuh dan Terkapar di Bali: Ini Kesaksian Warga hingga Penjelasan BKSD
Baca juga: 2 Hari Tak Terlihat, Pasutri dan Balitanya Ditemukan Tewas di Tumpukan Baju oleh Bosnya
Lantaran penasaran, korban berinisiatif untuk merekam kejadian di sekitar ruangan tersebut menggunakan Ipad yang disembunyikan.
Korban ingin tahu kenapa makanannya sering berubah bentuk dan penutup makanan berubah posisi.
Awalnya ia menduga hal itu karena ulah kucing.
Selepas di video, korban syok lantaran tampak jelas di dalam video, ketika korban sedang mandi, pelaku mendekati ventilasi jendela kamar mandi korban.
Kemudian pelaku melakukan onani dan mencampurkan spermanya ke makanan korban.
"Padahal makanan itu dimakan korban dan suaminya. Dugaan aksi pelaku sudah lama. Bayangkan korban dan suaminya memakan makanan campuran sperma dalam waktu cukup lama," tuturnya.
Dampak dari tindakan tersebut, sebut Nia, korban mengalami trauma berat, gangguan makan, gangguan tidur dan gangguan emosi.
Sejak bulan Desember 2020 sampai hari ini korban harus minum obat anti depresan yang diresepkan psikiatri.
Korban juga harus melakukan pemeriksaan dan mengkonsumsi obat anti depresan selama minimal beberapa bulan ke depan.
Selain ke psikiatri, korban juga melakukan pemulihan psikologis ke psikolog.
Koban juga berisiko mengalami masalah kesehatan akibat mengkonsumsi sperma yang tidak seharusnya dikonsumsi oleh manusia.
"Cairan sperma tersebut bisa mengandung bakteri atau pun virus yang suatu saat nanti bisa menjadi penyakit atau menjadi pencetus suatu penyakit," ujarnya.