ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tembok Pagar RS di Kampar Diprotes Warga: Buat sampai ke Langit Silakan, tapi Jangan di Jalan

Pembangunan tembok rumah sakit ibu dan anak milik swasta diprotes puluhan warga dan sejumlah perangkat desa di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.COM/IDON)
Puluhan warga melakukan protes terhadap pagar tembok yang dibangun rumah sakit ibu dan anak memakan badan jalan di Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (26/9/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pembangunan tembok rumah sakit ibu dan anak milik swasta diprotes puluhan warga dan sejumlah perangkat desa di Dusun IV Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu (26/9/2021) sore.

Tembok pagar setinggi lebih kurang dua meter itu dirasa memakan badan jalan.

Warga menuntut tembok itu dibongkar.

Pasalnya, pembangunan tembok dianggap menyebabkan penyempitan jalan setapak sebagai akses ke permukiman warga.

Baca juga: Dokter Ungkap Penyebab Pentolan KKB Senat Soll Tewas: Saat Terkena Tembak Ada Bakteri Masuk

"Kami tidak mempermasalahkan rumah sakit bangun tembok, tapi jangan dibangun di atas jalan. Dulu jalan ini ada irigasinya, sekarang sudah ditutup dengan pembangunan tembok itu," kata Ruslan (68), warga yang melakukan protes saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Akses ke Rumah Warga Diklaim Sudah Ada sejak Dulu

Ia menjelaskan, akses ke rumah warga itu sudah dibangun sejak dulu, dengan lebar 2,5 meter.

Setelah itu, dilakukan pelebaran jalan satu meter menggunakan uang pemerintah. Jadi, lebar jalan 3,5 meter.

Namun, pihak rumah sakit mendirikan tembok sepanjang lebih kurang 80 meter.

Warga memprotes pembangunan tembok karena memakan badan jalan.

"Sekarang jalan di bagian depan lebarnya tinggal sekitar 2,5 meter. Tapi, ke belakang makin mengecil hingga lebarnya sekitar 2 meter gara-gara tembok itu. Kami sangat terganggu saat keluar masuk," sebut Ruslan.

Dia mengatakan, warga tidak mempermasalahkan soal tinggi tembok. Yang menjadi persoalan ialah karena tembok dibangun di atas jalan.

"Mau buat tembok pagar sampai ke langit silakan, tapi jangan di atas jalan masyarakat," tandas dia.

Wahyudin, selaku Ketua RW 03, juga menyampaikan keluhan yang sama.

Pembangunan tembok pagar yang memakan badan jalan membuat warga resah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved