ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Gatot Nurmantyo Ingatkan Jenderal Andika soal KKB: Masalah Papua Ini Sudah Harus Selesai

KKB Papua akan jadi salah satu tantangan bagi Jenderal Andika Perkasa saat akan menjabat sebagai Panglima TNI kelak.

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
TUMPAS KKB - Persiapan pasukan dari Kodam 751 Cenderawasih, di Base Ops Lanud Silas Papare, menuju Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Rabu (15/9/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua akan jadi salah satu tantangan bagi Jenderal Andika Perkasa saat akan menjabat sebagai Panglima TNI kelak.

Diketahui Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.

Mantan Panglima TNI periode 2015-2017  pun menyambut baik keputusan Jokowi.

Baca juga: Telepon Pimpinan KKB Papua, Bupati Intan Jaya: Saya Sudah Komunikasikan Forkopimda

Baca juga: Gatot Nurmantyo Ingatkan Jenderal Andika Soal KKB di Papua

"Saya menyambut baik pilihan Bapak Presiden untuk memilih Kasad Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI."

"Ditinjau dari segi kompetensi, profesionalisme, dan regenerasi TNI sangat tepat," kata Gatot, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (4/11/2021).

"Sedangkan pertimbangan lain tentu sepenuhnya menjadi prerogatif presiden," tambahnya.

Gatot menyebut, akan ada banyak tantangan yang harus dilalui dalam masa kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa selama satu tahun kedepan.

Satu di antaranya adalah persoalan terkait KKB Papua.

"Kurang lebih beliau satu tahun kedepan, waktu yang relatif singkat Pak Andika dihadapkan dari berbagai tantangan yang tidak ringan."

"Terkait dengan dinamika lingkungan strategis, khususnya dengan dinamika yang ada di dalam negeri kita seperti masalah Papua," ungkap Gatot.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD. (Tribunnews/Jeprima)

Selain persoalan Papua, Gatot juga menyoroti pembangunan basic militer di pulau terluar Indonesia yang belum terselesaikan.

"Kemudian juga masalah belum tuntasnya pembangunan basic-basic militer."

"Pulau terluar yang pernah saya sampaikan yaitu Natuna, lebih fokus lagi, kemudian tentang Blok Masela, ini merupakan fokus yang bisa ditunggu dalam satu tahun," ujarnya.

Baca juga: Demi Mengembalikan Kedamaian di Intan Jaya, Bupati Natalis Tabuni Hubungi Pimpinan KKB Undius Kogoya

Gatot menambahkan, dari semua tantangan yang akan dihadapi, persoalan tentang Papua menjadi yang terberat.

Namun Gatot meyakini kredibilitas dari Jenderal Andika Perkasa mampu untuk menghadapinya.

"Saya yakin Pak Andika bukan panglima yang bodoh tidak akan membiarkan musuh untuk berkonsilidasi, itu keyakinan saya tentang kredibilitas Pak Andika," tutur Gatot.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan.

Syarief mengungkapkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi Jenderal Andika Perkasa saat resmi menjabat sebagai Panglima TNI.

Syarief mengatakan, Panglima TNI yang baru harus bisa meningkatkan konsolidasi di lingkungan TNI.

Pasalnya, jika TNI solid maka mereka akan bisa menjaga kedaulatan NKRI dengan lebih baik lagi.

"Publik sudah mengetahui semuanya bahwa TNI sangat diharapkan oleh Rakyat, pertama bagaimana agar konsolidasi di lingkungan TNI lebih ditingkatkan."

"Kenapa? Kalau TNI sangat solid, maka tentu dalam mengemban tugas-tugas TNI di dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia itu akan semakin baik," kata Syarief dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut, Syarief menegaskan, di tangan Panglima TNI yang baru masalah krusial seperti KKB Papua harus diselesaikan.

Hal itu karena semakin lama, KKB Papua akan semakin mengganggu keamanan masyarakat.

"Yang paling krusial adalah masalah KKB di Papua. Ini kan semakin intensitasnya semakin tinggi dan semakin mengganggu. Ini harus ada ketegasan bagaimana cara mengatasi ini."

"Selama jabatan panglima yang baru, masalah Papua ini sudah harus selesai," ungkap Syarief.

Syarief pun meyakini apabila ada koordinasi bagus dan ketegasan dari pemerintah, serta strategi TNI dalam mengatasinya, masalah KKB Papua ini dapat diselesaikan.

Baca juga: Telepon Pimpinan KKB Papua, Bupati Intan Jaya: Saya Sudah Komunikasikan Forkopimda

Karier Moncer Jenderal Andika Perkasa

Dikutip dari wikipedia.orga, Jenderal Andika Perkasa mulai menapaki pucuk pimpinan TNI setelah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Saat Jokowi baru menduduki kursi Presiden pada 2014, Andika ditunjuk menjadi Danpaspampres. Saat itu pangkatnya Mayor Jenderal (Mayjend).

Dua tahun kemudian, Andika Perkasa ditunjuk menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.

Setelah dua tahun, suami Diah Erwiany berpangkat Letnan Jenderal (Letjen). Dia menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Tak lama menjadi Dankodiklatad, Andika Perkasa ditunjuk sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 2018. 

Andika Perkasa menjabat Kepala Staf Angkatan Darat sejak 2018 hingga sekarang.

(*)

Berita KKB Papua lainnya

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved