ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Pemkab Teluk Bintuni Sambut Pelatihan Proyek Permata-Samdana dengan Haru dan Bangga

Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat menyambut pelatihan proyek permata-Samdana dengan rasa haru dan bangga

Istimewa
Suasana Pelatihan Proyek Permata-Samdana 

TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA- Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat menyambut pelatihan proyek permata-Samdana dengan rasa haru dan bangga

“Terima kasih banyak, tong ada putera Papua terbaik di pusat yang peduli deng tong pu daerah," itulah kalimat yang disampaikan oleh Wali Kota Teluk Bintuni, Matret Kokop,"melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok, Selasa 8 Maret 2022: Aquarius Pendam Perasaan, Taurus Terlalu Goyah

Wali Kota Matret menyampaikan hal itu sambil meneteskan air mata saat membuka Pelatihan Manajemen Usaha Kecil dan Menengah bagi Masyarakat Lokal Papua yang merupakan bagian dari Project Permata, Senin pagi tadi.

Baca juga: Ukraina: 20.000 Relawan Asing Datang untuk Lawan Rusia

Program ini diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat The Samdhana Institute bekerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa.

Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, mengapresiasi Permata Project yang merangkul dan melibatkan secara aktif kelompok-kelompok usaha lokal untuk dapat memajukan kegiatan UMKM dan tentunya akan berdampak positif pada ekonomi daerah.

Baca juga: Jalan Enrekang-Toraja Lumpuh Akibat Eksekusi Lahan di Enrekang Ricuh dengan Pengerahan Polisi

Apresiasi itu disampaikan disela-sela pembukaan kegiatan yang akan berlangsung Sejak 7 - 16 Maret 2022 di Teluk Bintuni.

Pembukaan kegiatan juga dihadiri secara virtual oleh CEO Yayasan Kitong Bisa, Billy Mambrasar dan Deputy Executive Director of The Samdhana Institute Martua T. Sirait.

Baca juga: Warga Manokwari Blokade Jalan dan Minta Ujaran Rasisme Diusut, Kapolres: Kami Lengkapi Saksi Ahli

Billy Mambrasar dalam sambutannya mengatakan komitmen penuh dari Yayasan Kitong Bisa untuk terus mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat guna mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat.

Lanjut dia, termasuk salah satunya adalah memajukan sektor UMKM.

"Project Permata merupakan salah satu inisiatif sangar baik dari The Samdhana Institute untuk melibatkan secara aktif masyarakat lokal. Tentu saja niat baik seperti ini disambut baik oleh Yayasan Kitong Bisa," ujar Billy Mambrasar.

Baca juga: Jalan Enrekang-Toraja Lumpuh Akibat Eksekusi Lahan di Enrekang Ricuh dengan Pengerahan Polisi

Deputy Executive Director of The Samdhana Institute Bapak Martua T. Sirait mengatakan secara singkat tentang Permata Project, program ini merupakan sustainable livelihood enhancement atau peningkatan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat lokal dengan tetap mempertahankan lingkungan dan kearifan lokal yang dimiliki oleh mereka.

"Program pendampingan dan pemberdayaan berbasis kelompok usaha itulah yang menjadi titik sentral dari project Permata," kata Martua T. Sirait.

Baca juga: Atta Halilintar Minta Maaf soal Kelakuan Thariq, Faisal: Enggak, Saya Malah Suka

Dia mengatakan, permata Project menyasar tujuh kelompok usaha berbeda yang terdapat di Distrik Bintuni dan Distrik Babo, Papua Barat.

Selama pelatihan, para peserta akan mendapatkan pelatihan mulai dari keuangan, produksi dan perizinan, pemasaran digital dan pertanian serta perikanan terpadu.

Y. G. Rewang dari Kelompok Keripik Singkong Sigemerai dan Rahima Ruara dari Kelompok Abon Kepiting, mengaku sangat senang dalam mengikuti pelatihan ini.

Baca juga: NS Ungkap Detik-detik Selamatkan Diri dari Serangan KKB: Saya Lari ke Luar, yang Lain Masuk Jurang

"Sa (saya) sangat senang bisa dilatih oleh kaka-kaka dari Kitong Bisa dan Samdhana, di hari pertama ini kami sudah dapat banyak ilmu tentang manajemen usaha,"ujar Y.G. Rewang

"Termasuk pengaturan keuangan. Tentu saja ini akan sangat berguna untuk sa pu usaha,"kata Y.G Rewenang.

Rahima Ruara mengaku tidak sabar belajar materi-materi pelatihan selanjutnya seperti pemasaran digital.

Baca juga: Polisi Ungkap Sosok Terry Aibon, Diduga Pimpinan KKB yang Membunuh 7 Pekerja dan 1 Anak Kepala Suku

"Teknik Digital Marketing adalah salah satu materi yang saya tunggu-tunggu. Karena semua sekarang sudah menggunakan teknologi digital,"ujarnya.

"Jadi, kita juga harus mengikuti dan tidak boleh tertinggal," kata Rahima Ruara dengan nada bersemangat

Sementara, Project Manager Permata Project, Izzudin Arafah Irawan optimis bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Baca juga: Viral Video Pedagang Jamu Tertabrak Mobil hingga Sepeda Hancur, Sopir Ngaku Meleng saat Sulut Rokok

Menurutnya, baik bagi kelompok-kelompok usaha lokal yang mengikuti pelatihan dan juga masyarakat di Teluk Bintuni.

"Dengan membekali kelompok-kelompok usaha lokal, usaha mereka akan terbantu dan membangun ekosistem kewirausahaan di lokasi sekitar mereka,"ujarnya.

Baca juga: Kecam KKB seusai Putranya Tewas Ditembak, Kepala Suku Beoga: Kalian Jangan Datang untuk Menyerang

"Diharapkan juga, mereka bisa berbagi ilmu yang mereka dapat kepada masyarakat sekitar," tulis Izzudin dalam rilis yang diterima,"katanya.

Untuk diketahui Permata Project juga akan dilaksanakan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua dengan merangkul 10 kelompok usaha lokal.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved