ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pendidikan

Mendikbudristek dan Menkeu Luncurkan Merdeka Belajar Kedelapan Belas

Mendikbudristek), dan Menteri Keuangan (Menkeu) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas : Merdeka Berbudaya

Dokumen kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), dan Menteri Keuangan (Menkeu) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), dan Menteri Keuangan (Menkeu) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesian

Pada acara peluncuran, kata dia, Mendikbudristek menekankan hasil pengembangan Dana Indonesiana mengarah kepada penggunaan jangka panjang untuk pemajuan kebudayaan secara berkelanjutan.

Baca juga: 9 Organisasi Sipil Bela Haris dan Fatia: Lawan Kriminalisasi pada Kerja Kemanusiaan

Menteri Nadiem mengatakan, terdapat lima kategori dukungan Dana Indonesiana. Pertama, dukungan Institusional yang mencakup keberlanjutan organisasi, pendayagunaan ruang publik, dan event/inisiatif strategis.

Kedua, dukungan Produksi yang terdiri dari Stimulan Ekspresi dan Penciptaan Karya Kreatif Inovatif.

Baca juga: Gubernur Lukas Enembe Minta Semua Pihak Terlibat Dalam Revisi RTRW Papua

Ketiga, Dukungan Preservasi untuk Dokumentasi Karya atau Pengetahuan Maestro, seperti merekam dan merangkum karya maestro budaya.

Keempat adalah Distribusi Internasional, seperti dukungan pada rumah produksi film dan komunitas pertunjukan seni budaya yang akan didistribusikan ke tingkat internasional.

Baca juga: Dampak Invasi Ukraina, Rusia Jatuh Miskin?

Kelima, Kajian Obyek Pemajuan Kebudayaan, diberikan kepada perseorangan dan lembaga riset yang mengkaji obyek vital bagi pemajuan kebudayaan.

“Dukungan pada organisasi, lembaga, dan ruang budaya, bukan saja untuk kegiatan budaya tertentu, tapi bisa untuk banyak hal,"kata Menteri Nadiem kemdikbud.go.id.

"Dengan demikian, Dana Indonesiana mendukung kohesi sosial lewat penguatan identitas dan ketahanan budaya,”ujarnya.

Baca juga: Minim Lokasi Rekreasi, Musa Sondegau Berinisiatif Sulap Bekas Galian C Jadi Tempat Wisata

Program FBK Direktorat Jenderal Kebudayaan Sebagai Cikal Bakal Dana Indonesiana

Sejak 2020, Kemendikbudristek telah meluncurkan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK).

Dia mengatakan, FBK merupakan cikal bakal dana abadi kebudayaan yang diresmikan sebagai Dana Indonesiana.

Baca juga: LBH Desak Pemerintah Indonesia Segera Bentuk KKR di Papua 

Lanjut dia, FBK membantu para komunitas dan organisasi budaya melakukan dokumentasi karya dan pengetahuan maestro dan pendayagunaan ruang publik untuk pemajuan kebudayaan.

Sejumlah pelaku seni budaya yang telah menerima manfaat FBK, kata dia, sangat bersyukur atas kehadiran Kemendikbudristek dalam menopang pemajuan kebudayaan dan mendukung Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Dana Indonesiana, guna dapat memperluas jangkauan pemerintah dalam memajukan dan merawat kebudayaan nusantara.

Baca juga: Eks Ketua DPC Gerindra Gugat Prabowo Subianto Rp 501 Miliar

Pelaku Budaya Sumba Timur, Agustinus Dida, mengaku FBK memberi kesempatan bagi para pelaku kebudayaan dan seniman untuk mengapresiasi budaya daerah mereka masing-masing.

“Sebagai penerima manfaat pada tahun 2021, saya mengucapkan terima kasih banyak,”kata Agustinus.

Baca juga: Tahun ini, Kemenkes Agendakan Skrining TBC Besar-besaran

Senada dengan itu, penerima FBK 2021, Perwakilan Komunitas Kanganga Pusaka Kita, Een Saputra, menjelaskan sebelumnya organisasinya hanya kegiatan skala kecil dengan audiens sedikit.

“Namun, melalui FBK, kami bisa melakukan kegiatan berskala besar dan melibatkan banyak audiens. Dampak yang dihasilkan juga jauh lebih besar dibandingkan kegiatan-kegiatan sebelumnya,”ujarnya.

Baca juga: Link Live Streaming PSIS Semarang Vs Persipura Jayapura, Kick-off Pukul 18.15 WIB

Ketua Yayasan Karacitra Indonesia, Rere Wulandari, mengapresiasi pada Kemendikbudristek atas dukungan pada pihaknya sebagai penggiat pelestarian warisan budaya.

“Kini, karya yang dihasilkan adalah keberlanjutan (warisan budaya) Maestro Tenun Grinsing melalui media buku elektronik dan video,”kata Rere.

Baca juga: Link Live Streaming PSIS Semarang Vs Persipura Jayapura, Kick-off Pukul 18.15 WIB

Penerima FBK 2020, Rizki Lazuardi, menyebut FBK adalah program penting di mana dana publik memberi manfaat kembali pada publik, terutama di sektor kebudayaan yang tidak selalu bisa mendapatkan dukungan sektor komersial.

“FBK mengizinkan saya mengarsipkan film-film produksi PFN di masa pendudukan Jepang yang sebelumnya disimpan Belanda, untuk ditransfer kembali ke format aslinya yaitu seluloid 16 mm dan diarsipkan kembali ke lembaga arsip di Indonesia,”ujar Rizki.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi di Pasar Penfui Kupang NTT, Warga: Lanjut 3 Periode

Ketua Sanggar Bujang Sebeji Sintang, Sanli Risna, menyebut pentingnya dana abadi bagi pelaku budaya, utamanya di tengah pandemi, supaya kegiatan tetap memiliki pembiayaan.

“Karena kebanyakan pelaku budaya bergerak secara otodidak dan mandiri. Bagi pelaku kebudayaan yang ingin mendaftarkan diri, persiapkan diri secara matang dan serius dalam perencanaan programnya,”kata Sanli.

Baca juga: Prakiraan Cuaca 30 Wilayah di Papua Besok, Jumat (25/3/2022): Mimika Hujan Lebat di Malam Hari

“Bagi kami yang sudah menerima hibah bantuan pemerintah lewat Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini, membuat kami sangat bersyukur, senang, dan bangga karena dipercaya untuk mengangkat kebudayaan dan kesenian yang berdampak langsung kepada komunitas adat kami,”ujarnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi X, Dewi Coryati, mengatakan segera daftarkan diri Anda, lengkapi semua persyaratan dan ikuti prosedur yang diberikan. Jangan sampai ketinggalan,” imbau Dewi.

Baca juga: MS Pemasok Narkotika Jenis Sabu ke Timika Masuk DPO, Pelaku Gunakan Jaringan Makassar

Sementara itu, Anggota Komite Seleksi, Sulistyo Tirtokusumo, menyebut dengan hadirnya program yang diinisiasi Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Fasilitasi Bidang Kebudayaan yang dibiayai dari Dana Abadi Kebudayaan, sungguh merupakan wahana penyelamat yang bisa membantu memecahkan kebuntuan kreativitas dari para pelaku budaya di dalam berkarya.”

Sulistyo berharap, kegiatan ini tidak hanya bertahan setahun atau dua tahun kemudian hilang tak berbekas, namun bisa berkelanjutan.

Baca juga: Indonesia Dorong Penggunaan Satu Data Protokol Kesehatan di Pintu Masuk Negara

“Kepada teman-temannya telah berhasil memperoleh FBK, semoga ini (Dana Indonesiana) menjadi pemicu kreatifitas dalam melahirkan karya-karya baru yang lebih berkualitas,”tambah Sulistyo.

Informasi terkait Dana Abadi Kebudayaan dapat diakses melalui laman danaindonesiana.kemdikbud.go.id. (Sumber : kemdikbud.go.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved