ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Satwa Endemik Papua

Demi Cenderawasih, Pendeta Ini Serukan Jaga dan Lindungi Robong dari Tangan Jahat

Secara luas, kami akui masyarakat di sini (Robong) juga belum mengenal daerah ini sebagai kawasan konservasi

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua
SOSOK - Tokoh agama Pendeta Robert h Otwald Pepuho saat diwawancarai Jurnalis Tribun-Papua.com, di Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop Buper Waena Kota Jayapura Papua, Selasa (12/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Eksistensi Burung Cenderawasih yang merupakan satwa endemik dari Pulau Papua, menjadi perhatian khusus bagi seorang pendeta di Kota Jayapura.

Sebagai tokoh agama, Pendeta Robert h Otwald Pepuho mengisahkan bahwa, dulunya Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop di area Bumi Perkemahan (Buper) Waena merupakan zamrud khatulistiwa dan surganya para burung.

BKSDA Papua Translokasikan 51 Satwa Jenis Aves dan Mamalia

Dalam kesempatan wawancara bersama Jurnalis Tribun-Papua.com, Selasa (12/7/2022), pria yang akrab disapa Robert itu, mengenang masa mudanya yang keseharian dihabiskan di daerah bernama Robong itu.

"Secara luas, kami akui masyarakat di sini (Robong) juga belum mengenal daerah ini sebagai kawasan konservasi," akui Robert.

Sejauh ini, Robert menyaksikan betul bagaimana Robong dirambah hutannya, untuk berbagai keperluan mulai dari pembangunan, hingga pemburu satwa liar dilindungi.

BBKSDA Papua Bersama Kelompok Marekisi Nung Lepasliarkan 20 Ekor Penyu Lekang di Pantai Marekisi

"Udara terasa makin panas, tetapi untungnya di atas sini (Robong) kita masih terasa sejuk, kalau di bawah itu udara siang hari sudah cukup terik karena pohon-pohon sudah mulai berkurang," katanya.

Lelaki murah senyum itu mengamati perubahan Robong selama beberapa tahun terakhir ini tak begitu baik, sebab dengan bertambahnya penduduk, pembukaan lahan, pembangunan, tentu hutan dan satwa lainnya menjadi terancam.

Ia menuturkan selama ini, pihaknya tergabung dalam kelompok tani atau penanaman untuk proses penghijauan dan reboisasi kembali hutan yang telah gundul.

BBKSDA Papua Lepasliarkan 38 Satwa Endemik di Rhepang Muaif Nimbokrang setelah Jalani Habituasi

"Memang ini pekerjaan besar, butuh proses untuk menyadarkan berbagai pihak, namun dengan apa yang telah kami buat tentu bersama orang-orang yang kami rekrut bersama pemuda kampung untuk membantu program Pemerintah dalam melindungi Kawasan Cagar Alam Cycloop," jelasnya.

Berkaitan dengan pelepasliaran satwa endemik Papua yang dilakukan Balai Besar Konervasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua di daerahnya (Robong), Pendeta Robert mengaku ini merupakan pengalaman pertama kali baginya dan masyarakat sekitar.

"Ini sangat luar biasa dan menjadi pengalaman pertama, memang saya pernah dengar soal ini, tetapi belum berkesempatan ikut, untuk itu tentunya kami sangat bersyukur," katanya.

Sepasang Suami Istri Inisiatif Serahkan Dua Ekor Burung Kaka Tua Jambul Kuning ke BBKSDA Papua

Ia mengakui sangat bahagia sekaligus terharu, tatkala melihat Burung Cenderawasih Kuning Kecil (Paradisaea Minor) dilepasliarkan di habitatnya hutan Robong.

"Tadi kita lihat beberapa ekor Cenderawasih terbangnya begitu cepat dari sangkar atau kandang habituasinya itu, langsung terbang menuju pepohonan di hutan sambil bersiul merdu, tanda mereka bahagia kembali ke rumah asli mereka," jelasnya.

Sempat berkisah pula, bahwa dulu Robong menjadi tempat bermain bagi Burung Cenderawasih Kuning Kecil dan spesies burung endemik lainnya.

BBKSDA Papua Sebut Perhutanan Sosial dan TORA Tetap Berdimensi Konservasi

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved