Kongres Masyarakat Adat
Panitia Festival Kuliner targetkan Rekor MURI saat Kongres Masyarakat Adat Nusantara
Kami usahakan festival kuliner ini bisa mencetak Rekor MURI dengan kategori ketersediaan kuliner Nusantara terpanjang dan terbanyak
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: M Choiruman

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI – Persiapan untuk menyukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI (KMAN VI) di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua terus dilakukan. Termasuk memeriahkan gelaran bergengsi yang akan dihadiri ribuan pegiat dan tokoh adat dari seluruh Indonesia itu.
Baca juga: Pemkab Jayapura Pastikan Tempat Sarasehan Kongres Masyarakat Adat Mencapai 70 Persen
Satu di antara kegiatan yang turut memeriahkan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI itu adalah festival kuliner khas Papua. Beragam kuliner masyarakat di Tanah Papua akan ditampilkan dan menghiasi acara tersebut.
Koordinator Panitia Nasional Konsumsi, Akomodasi, dan Penyambutan, Dorlince Mehue memastikan beragam kuliner khas Bumi Cenederawasih akan ditemui di acara Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI itu.
Bahkan festival kuliner menjadi puncak acara pada pelaksanaan KMAN VI di Kabupaten dan Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Dorlince yang membawahi empat bidang yaitu konsumsi, akomodasi, penyambutan, dan festival kuliner itu menargetkan Museum Rekor Indonesia (MURI) saat festival kuliner nanti.
Baca juga: Giri Wijayantoro Sebut Kongres Masyarakat Adat Nusantara Bakal Berjalan Aman: Berkaca dari PON XX
"Ada bakar batu, bakar bambu dari Sulawasi, memasak dengan cara menaruh bahan makanan di dalam bambu, daging, kalau disini kami bakar batu dari wilayah adat Lapago, Biak Barapen,"ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Minggu (9/10/2022).
Puncak dari seluruh acara kongres pada Minggu (30/10/2022), lanjutnya, sebagai hari terakhir bersukacita Masyarakat Adat Nusantara.
Baca juga: Pemkot Jayapura Sediakan Transportasi Peserta Kongres Masyarakat Adat ke Enggros dan Kayo Pulau
Rencananya akan melakukan atraksi kuliner dengan tema bakar bambu bakar batu. Hidangan tersebut akan disediakan sebagai makan siang di acara penutupan.
"Kami usahakan festival kuliner ini bisa mencetak Rekor MURI dengan kategori ketersediaan kuliner Nusantara terpanjang dan terbanyak dengan menu dari masing-masing daerah," jelasnya.
Baca juga: Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara Perlu Rp 13 Miliar untuk Konsumsi
Dari Komunitas Suku Bhuyaka Sentani, makanan khas Papeda dan Ikan yang dimasak secara tradsional di belanga yang terbuat dari tanah liat dan memakai daun talas.
Kemudian dari Lembah Grime Nawa ada Swamening, Saireri, Anim Ha, Sagu Sek, juga makanan khas dari peserta kongres.
Baca juga: Kampung Homfolo Jayapura Siap Tampung 150 Peserta Kongres Masyarakat Adat
Menurutnya, konsepnya seperti prasmanan. Festival kuliner atau atraksi yang disebutkannya, panitia akan menyiapkan bahan-bahan dan akan koordinasi bersama pantia lokal.
Dorlince menambahkan Masyarakat Adat secara keseluruhan dapat menunjukkan jati diri mereka lewat kuliner masing-masing. (*)