ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kongres Masyarakat Adat

Profil Eustobio Rero Renggi, Pria Asal Ende NTT Jadi Salah Satu Calon Sekjen AMAN yang Diunggulkan

Eustobio telah bergabung terlibat aktif dalam Lingkar Studi Mahasiswa Reformasi Jogja. Kemudian pada tahun 2003 hingga 2004

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
SOSOK - Calon Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang diunggulkan sebagai Sekjen AMAN periode 2022 hingga 2027 bernama Eustobio Rero Renggi asal Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ditemui Tribun-Papua.com di Stadion Barnabas Youwe (SBY), Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (29/10/2022).  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Satu dari calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang diunggulkan sebagai Sekjen AMAN periode 2022 hingga 2027 bernama Eustobio Rero Renggi asal Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Diketahui Eustobio berasal dari komunitas adat Nduaria, Ende yang memiliki motivasi kuat untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di daerahnya. 

Baca juga: AMAN Tano Batak Tampilkan Repertoar Gondang dan Tortor di Panggung Budaya KMAN VI Papua

Lelaki bersuara lantang tersebut mulanya, menempuh pendidikan formal di TKK Santa Agnes Ende dari tahun 1987 sampai 1988​. 

Kemudian, pada tahun 1989 menempuh pendidikan di SDK Santa Theresia Ende dan selesai tahun 1995.

Setelah itu, Eustobio melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Ende pada 1995 dan berhasil tamat tahun 1998.

Ia kemudian melanjutkan pada jenjang berikutnya, dengan bersekolah di SMA Swasta Diakui Alsiora Ende tahun 1999 dan dinyatakan lulus pada 2002.

Usai tamat SMA, ia kemudian hijrah ke Kota Kupang untuk mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan dengan memasuki Politeknik Negeri Kupang tahun 2003 dan lulus tahun 2005.

Pemuda adat yang vokal bersuara soal hak-hak masyarakat adat tersebut, memiliki pengalaman pendidikan Informal yang mumpuni.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Papua.com Sabtu (29/10/2022) Eustobio tercatat pada tahun 2012 pernah menjadi analis studi pengelolaan sumber daya alam yang adaptif perubahan iklim di NTT. 

Baca juga: Kreasi Sanggar Vans Palara, Lukis Badan Pakai Cat Tembok dan Pakai Kostum Kulit Kayu

Ia juga pernah ambil bagian dalam kerja sama Flores Institute for Resource Development (FIRD) dalam training Pendidikan Hukum Rakyat (PHR) untuk komunitas masyarakat adat Flores-Lembata periode tahun 2011 hingga 2012.

Dalam profilingnya, ia juga tercatat pernah menjadi koordinator Kabupaten Ende melalui Program Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2011 sampai 2012.

Tak hanya itu, Eustobio pernah dilibatkan sebagai Executant Project Capacity Building untuk Program Improving Governance for Sustainable Indigenous Community Livelihoods in Forested Areas (SICoLIFe) periode tahun 2012 sampai 2015. 

Baca juga: PROFIL Def Tri H, dari Bengkulu Maju Calon Sekjen AMAN: 10 Tahun Bela Komunitas Adat 

Lalu, pada 2012 silam, lelaki berkulit sawo matang itu juga pernah ditunjuk sebagai tim Perumus Musyawarah Besar (Mubes) ke-VI Petani Nelayan Flores dan Kepulauan dengan tema “Petani Nelayan dalam Tata Produksi, Distribusi dan Konsumsi Menuju Kedaulatan Pangan”.

Lebih jauh, sosok yang cukup diunggulkan dalam putaran pemilihan dewan AMAN tersebut memiliki pengalaman organisasi yang terbilang panjang dan berbobot.

Diawali 2002​​, Eustobio telah bergabung terlibat aktif dalam Lingkar Studi Mahasiswa Reformasi Jogja. Kemudian pada tahun 2003 hingga 2004​, ia terpilih menjadi Sekretaris II BEM Poltek Kupang.

Baca juga: SITA PERHATIAN! Kulit Kayu Tak Hanya Jadi Noken, Anna Mote Pamer Kreasi Lain di KMAN VI

Selanjutnya pada 2003 sampai 2005 ​juga berkecimpung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Ekskot Kupang.

Lalu tahun 2004​​, Eustobio berperan aktif dalam Organizer Serikat Rakyat Miskin Kota (SRMK) Kota Kupang. Ia juga tercatat aktif dalam Badko LMND Wilayah Flores-Lembata dengan masa bakti 2005 sampai 2007 silam. 

Pada periode 2008 hingga 2010, Eustobio menjadi Koordinator Komite Tani Ende, sekaligus 2009​​ resmi menyandang status sebagai Ketua PAPERNAS Kabupaten Ende. 

Lelaki murah senyum itu selama 5 tahun pernah menjabat sebagai Ketua PRD Kabupaten Ende, terhitung mulai tahun 2007 sampai 2012. 

Baca juga: PROFIL Mina Susana Setra, Calon Sekjen AMAN Periode 2022-2027: Aktif Membela Masyarakat Adat

Tahun 2011 sampai 2012​, pernah menjadi Sekretaris Wilayah AMAN Nusa Bunga dan selanjutnya 2012 hingga 2013​ pernah menjabat Sekretaris Koalisi Rakyat Advokasi Tambang (KRAN) Flores-Lembata.

Tak berhenti di situ, Eustobio pernah menempati posisi selaku Kepala Divisi Organisasi Pengurus Besar AMAN dengan jenjang waktu 2012 sampai 2014. Lalu pada 2014 sampai 2017​ menjabat Direktur OKK Pengurus Besar AMAN.

Kemudian 2015 hingga sekarang​, Eustobio masih aktif sebagai Participant The Global Catholic Climate Movement (GCCM) Jakarta.

Terakhir tahun 2017 sampai saat ini, masih sibuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dalam posisinya sebagai Deputi Sekjen AMAN Urusan Organisasi. 

Baca juga: Suku Dayak Desak Pemerintah Pusat Jawab Perjuangan AMAN, Kinarang Boy: Sahkan UU Masyarakat Adat

Dalam kesempatan wawancara khusus kepada Tribun-Papua.com Sabtu (29/10/2022), Eustobio mengungkapkan motivasinya maju menjadi calon Sekjen AMAN periode 2022 hingga 2027 dalam KMAN VI di Jayapura.

"Soal motivasi ini kan sebetulnya proses pencalonan ataupun pengusungan, bukan hanya saya tetapi semua calon berasal dari mandat-mandat yang diberikan komunitas masing-masing," katanya. 

Eustobio menekankan, mandat yang diterima harus dilaksanakan, sebab prinsip dasar dalam organisasi AMAN ialah tunduk terhadap keputusan dan mandat yang diamanatkan. 

"Itu yang kemudian melatarbelakangi untuk maju, termasuk saya, sebab ada kepercayaan yang diberikan maka kita tunduk pada keputusan itu," tegasnya. 

Baca juga: Ini 10 Nama Calon Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara AMAN yang Dipilih Hari Ini

Kemudian, poin kedua yang ingin disampaikan ialah pihaknya berharap dalam proses pemilihan baik dalam Dammanas, maupun Sekjen AMAN semuanya menginginkan sistem pemilihan deliberasi. 

"Proses deliberatif ini yang memang harus ditingkatkan karena menjadi prinsip dasar dalam musyawarah masyarakat adat nusantara, di mana melaksanakan mustawarah mufakat," terang Eustobio. 

Ia menyadari semua calon Sekjen AMAN memiliki kelebihan masing-masing dalam kinerja masing-masing, mampu berkolaborasi, bersinergi untuk memperkuat kapasitas di dalam gerakan masyarakat adat nusantara. 

"Secara khusus untuk organisasi AMAN dan perangkat-perangkat organisasi adat di dalam AMAN," sambungnya.

Baca juga: Pemilihan Sekjen AMAN Digelar Hari Ini di Jayapura, Berikut 10 Calon Pimpinan Periode 2022-2027

Melalui momentum KMAN VI, ia mengharapkan semua pihak memiliki bagiannya masing-masing untuk memperkuat masyarakat adat. 

"Intinya, dalam proses musyawarah mufakat dan deliberasi ini yang terpilih sebagai Sekjen AMAN, pertama ialah mampu memastikan dan menjalankan seluruh mandat yang dihasilkan dari KMAN VI ini," ucapnya. 

Baik dari sisi garis-garis besar programatik, maklumat, panduan yang menjadi pegangan hidup masyarakat adat nusantara dan mampu mengimplementasikan perintah-perintah yang ada di dalam anggaran dasar sesuai hasil pleno komisi organisasi. 

"Kita percaya kepada Tuhan yang maha kuasa, leluhur masyarakat adat nusantara untuk mampu mengutus sosok terbaik sebagai pimpinan," tutupnya. 

Baca juga: Perempuan AMAN Akan Terus Teriak hingga Pemerintah Sahkan RUU Perlindungan Masyarakat Adat

Sekadar diketahui, dalam rangkaian rapat KMAN VI di Stadion Barnabas Youwe memasuki babak akhir. 

Dalam sesi pertama, sidang pleno membahas soal pembahasan atau pengesahan AD/ADT AMAN, program kerja AMAN 2022 hingga 2027, resolusi dan rekomendasi KMAN VI, serta maklumat KMAN VI. 

Lalu setelah istirahat, akan dilanjutkan dengan pleno pembahasan tata tertib pengurus besar AMAN, yaitu pemilihan dan penetapan Damannas, calon sekjen AMAN, visi dan misi calon sekjen AMAN, dan pemilihan sekjen AMAN. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved