ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Lima Pasar di Kabupaten Jayapura Tidak Beroperasi, Disperindag: Ada yang Terbengkalai

Disperindag harus menindaklanjuti hal ini karena pasar bukan saja sebagai sumber pendapatan daerah tapi bagaiamana ekonomi masyarakat dapat berjalan.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus Tegai saat jumpa pers di Media Center di Kantor Bupati Jayapura, Sentani, Distrik Sentani, Jumat (31/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Ada tujuh pasar yang ada di Kabupaten Jayapura yakni Pasar Pharaa Sentani, Jokowi di Doyo Baru, Depapre, Nimboran, Nimbokrang, Unurum Guay, dan Yapsi.

Selain Pasar Pharaa Sentani dan Jokowi di Doyo Baru, pasar lainnya tidak beroperasi dan terbengkalai.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus Tegai mengatakan memang ada tujuh pasar yang di kelola namun hanya pasar Pharaa dan Jokowi yang beroperasi hingga saat ini.

Baca juga: Program Literasi Kelas Awal Jadi Garis Besar Program Baca Tulis di Kabupaten Jayapura

"Hampir semuanya tidak jalan, saya sampaikan ke staff kita bisa urus pasar yang lain karena Pasar Pharaa dan Doyo ada di pusat kota. Pasar Doyo pemerintah pusat sudah keluarkan uang miliaran," jelasnya saat jumpa pers di Media Center, Kantor Bupati Jayapura, Sentani, Distrik Sentani, Jumat (31/3/2023).

Disperindag harus menindaklanjuti hal ini karena pasar bukan saja sebagai sumber pendapatan daerah tapi bagaiamana ekonomi masyarakat dapat berjalan.

Pembangunan pasar-pasar ini pun memakan anggaran hingga belasan miliar, angka yang cukup fantastik untuk membangun perekonomian masyarakat di Kabupaten Jayapura.

"Pasar Genyem di Nimbokrang gentengnya sudah mau patah dan harus di pindah, ini pakai dana alokasi khusus (DAK) belasan miliar," ujarnya.

Baca juga: Sampah Menumpuk di Pasar Pharaa Sentani Jayapura, Sekda Hana Bilang Begini

"Itu sudah dibangun lima atau enam tahun yang lalu, saya masuk (menjabat Kadisperindag) baru dua tahun dan saya mulai coba hal ini. Bukan karena masyarakat yang tidak mau berjualan tapi kembali ke aparat pemerintah yang tidak mau mengerti tupoksinya," ujarnya.

Kata Tegai sejauh ini hanya ada bangunan pasar saja yang berdiri, tidak ada transaksi jual beli di pasar, seperti Pasar Genyem di Nimboran dan Pasar Depapre.

Dirinya menargetkan pada Juni 2023 nanti Pasar Genyem sudah mulai beroperasi.

"Saya coba benahi pelan-pelan terutama internal. Target pada Juni pasar Genyem sudah mulai berjalan dan dipindahkan dari yang lama itu ke bangunan baru," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved