ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Sikapi Lonjakan Harga Bapok Jelang Lebaran, Pemkab Jayapura Segera Gelar Sidak: Ini Sasarannya

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan sidak juga akan menyasar distributor dan pertokoan.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
SIDAK - Sekertaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi saat lakukan sidak di Pasar Pharaa Sentani, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Kabupaten Jayapura segera menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah pusat perbelanjaan.

Hal ini untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok (bapok) menjelang Lebaran 2023. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan sidak juga akan menyasar distributor dan pertokoan.

"Terutama di Pasar Pharaa, kita akan segera sidak kesana," kata Hana kepada Tribun-Papua.com, di Sentani, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Harga Bapok Jelang Lebaran di Kabupaten Jayapura Naik Drastis

Sementara itu, Pemkab Jayapura juga akan menggelar Pasar Murah.

"Pasar murah ini akan kami laksanakan di kompleks perumahan yang ada di wilayah Sentani," ujarnya.

Diketahui, harga bapok di Pasar Pharaa Sentani mulai naik sejak beberapa hari lalu.

Pantauan Tribun-Papua.com, kenaikan yang terjadi cukup drastis dengan selisih harga pun cukup jauh dari harga sebelumnya.

Seperti harga bawang merah, yang sebelumnya memiliki harga per kilo Rp 45 ribu, kini naik menjadi Rp 60 ribu.

Bawang putih sebelumnya per kilo seharga Rp 35 ribu, kini naik Rp 50 ribu.

Harga cabai pun ikut meroket. Lombok yag sebelumnya Rp 50 ribu, kini naik di atas Rp 60 ribu.

Adapun cabai ukuran besar per kilo Rp 75 ribu, dan cabai keriting per kilo Rp 30 ribu.

Sementara, harga minyak goreng, misalnya Minyakita yang sebelumnya Rp 14 ribu per liter, kini naik menjadi Rp 15 ribu.

Baca juga: SIDAK BAPOK, Pemkot Jayapura Kontrol Disparitas Harga antara Pasar Tradisional dan Modern

Seorang pedagang, Jahidin (45), mengatakan, kenaikan harga terjadi akibat adanya kelangkaan barang yang dipasok dari luar Papua.

"Contohnya seperti bawang, kalau lagi langkah atau tidak ada stok dari luar Papua maka harganya naik," katanya.

Menurutnya, kenaikan harga bapok sudah berjalan hampir dua minggu. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved