ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Terjunkan Pasukan Elite Kopasgat untuk Evakuasi 291 WNI di Sudan, Ini Penjelasan Panglima TNI

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menerjunkan pasukan elit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) untuk mengevakuasi 291 WNI di Sudan.

PUSPEN TNI
Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan 39 prajurit TNI yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto (Dan Wing I Halim PK) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, dengan menggunakan Pesawat TNI AU Boeing 737. Satgas Evakuasi WNI di Sudan dilepas secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bertempat di Baseops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menerjunkan pasukan elit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) untuk mengevakuasi 291 warga negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Sudan.

Diketahui, situasi keamanan di Sudan memanas akibat konflik perebutan kekuasaan antara militer dan paramiliter RFS (Rapid Support Forces).

Yudo mengatakan, anggota Kopasgat yang dikirim ke Sudan itu tergabung dalam Satgas berjumlah total sebanyak 39 personel dari TNI dan tenaga kesehatan.

Menurutnya, pelibatan pasukan elite ini dilakukan karena potensi ancaman yang bisa saja datang dari paramiliter di Sudan.

Baca juga: Kapuspen TNI Sebut Sejumlah Anggota TPNPB-OPM Tewas Pasca-kontak Tembak di Nduga

Perang perebutan kekuasaan di negera Sudan antara tentara dan pasukan paramiliter terus berlanjut hingga Minggu 16 April 2023
Perang perebutan kekuasaan di negera Sudan antara tentara dan pasukan paramiliter terus berlanjut hingga Minggu 16 April 2023 (AFP)

"Kemungkinan besar karena itu sesama militer dan paramiliter. Tentunya sangat besar potensinya (ancaman keselamatan) sehingga kemarin kan ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberikan ruang bagi WNA di evakuasi," jelas Yudo dalam apel pemberangkatan tim evakuasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4/2023).

"Rata-rata kemarin ada informasi lagi dari jeda itu ternyata ada serangan lagi."

"Makanya kita kirim Tim Kopasgat yang nantinya akan mengamankan di bandara tempat untuk evakuasi," jelasnya.

Kopasgat adalah pasukan elite TNI AU yang memiliki kemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.

Pasukan ini dikenal sebagai Korps Baret Jingga. Meski demikian, lanjut Yudo, TNI tak mau terlibat secara militer lebih jauh dalam operasi kemanusiaan ini.

Dia memastikan akan memantau bagaimana perkembangan situasi di sana.

Baca juga: Ingin Perang dengan TNI, TPNPB-OPM Minta Alutsista dari Selandia Baru dan Australia

"Sementara ini belum. Kita tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka kecuali kalau betul-betul terancam WNI. Nanti akan ada perintah lebih lanjut," tuturnya.

"Kita juga akan monitor kegiatan ini. Makanya kita bawa pasukan ini tentunya dari informasi intelijen yang sudah kita dapat," kata Yudo.

Paramiliter adalah kekuatan militer yang bentuknya menyerupai militer secara profesional.

Mereka memiliki struktur komando yang hampir sama seperti militer profesional pada umumnya.

Akan tetapi paramiliter tidak terdiri dari kombatan yang didesain untuk bertempur secara formal.

Mereka biasanya adalah relawan yang dipersenjatai. Paramiliter biasanya dipergunakan sebagai kekuatan cadangan.

Baca juga: Pasca-kontak Tembak dengan TNI di Nduga, KKB Pamer Senjata dan Amunisi Hasil Rampasan

Adapun dalam konflik di Sudan ini pasukan paramiliter itu adalah RFS (Rapid Support Forces).

Mereka berupaya untuk mengkudeta pemerintahan Sudan saat ini.

Akibat konflik di Sudan itu, kini sebanyak 291 WNI terjebak di negara itu.

Maka itulah Panglima TNI kemudian mengirim tim untuk meng evakuasi mereka.

"Rencana akan berangkatkan besok pagi dan ini jumlahnya dari kru pesawat, pengaman, dokter dan sebagainya ada 39 orang," kata Yudo.

Kata Yudo, nantinya 291 WNI tersebut akan diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi terlebih dahulu untuk di evakuasi kembali ke tempat lebih aman.

Setelah itu, baru kata Yudo, para WNI tersebut akan diterbangkan kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat komersial.

Baca juga: Usai Lebaran, Kontak Tembak KKB dan TNI-Polri Kembali Pecah di Intan Jaya Papua Tengah

"291, nanti dari Port Sudan ke Jeddah dulu. Nanti dari Jeddah ke Jakarta baru akan disampaikan lebih lanjut. Tapi ini karena situasinya darurat yang 291 ini sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat. Saya kira demikian," sambung Yudo.

Yudo kemudian meminta pasukannya berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri Sudan demi mendapat informasi terkini soal situasi di sana.

"Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenlu, Atase Pertahanan, dan jajaran KBRI serta pihak terkait di Sudan. Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini," lanjutnya.

Terakhir, Yudo juga menekankan untuk menjaga profesionalitas sebagai prajurit TNI dan perwakilan Indonesia.

Yudo juga menyampaikan apresiasinya kepada prajurit yang bertugas meski saat ini masih dalam suasana Lebaran Idulfitri.

"Ingat kalian adalah duta bangsa. Untuk itu tunjukkan kalian prajurit TNI yang profesional dan terlatih. Kalian harus bersikap tegas namun humanis dalam menjalankan tugas," tuturnya.

"Selaku pimpinan TNI saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi pada seluruh prajurit atas kesiapsiagaan kalian sehingga menjawab panggilan tugas meski suasana libur Idul Fitri. Saya bangga dan menaruh rasa hormat kepada kalian," katanya.

Baca juga: Operasi Lawan KKB Papua Naik Jadi Siaga Tempur, Panglima TNI Sebut di Daerah Rawan Tak Ada Penduduk

Terpisah Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengakui evakuasi WNI di Sudan tidaklah mudah.

Ia memaparkan, dari hari pertama terjadinya konflik, koordinasi dengan lima Perwakilan RI di luar negeri terus dilakukan.

"Kita terus perkuat, yaitu dengan KBRI Khartoum, Riyadh, Cairo, Addis Ababa dan KJRI Jeddah," ungkapnya dalam press briefing dari Manggarai, NTB, Senin (24/4). (Tribun Network/riz/rin/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIDEO Indonesia Terjunkan Pasukan Elite Kopasgat ke Sudan: Misi Evakuasi 291 WNI di Khartoum!

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved