ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Tengah

JDRP2 Minta Semua Pihak Bersatu Selesaikan Konflik Tapal Batas di Nabire Papua Tengah

Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2) Selpius Bobii mengatakan, konflik itu timbul mengenai kepemilikan lokasi.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
istimewa
Polres Nabire tengah menangani kasus pertikaian antar suku Mee dengan suku Dani di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2) meminta semua pihak di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua tengah agar segera menyelesaikan konflik antara suku Mee dan Suku Dani, terkait pencabutan plang tapal batas Lokasi Tanah Adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa.

Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2) Selpius Bobii mengatakan, konflik itu timbul mengenai kepemilikan lokasi.

"Saya tegas, ini bukan perang suku, Ini masalah lokasi, sekali lagi, ini bukan perang suku," ujar Selpius Bobii melalui gawainya, Kamis (8/6/2023).

Dikatakan Selpius Bobii, jadi konflik ini antara oknum dengan oknum.

Untuk itu, Bobii meminta agar Pemerintah Provinsi Papua tengah, serta Pemerintah Kabupaten Nabire, segera menyelesaikan konflik ini.

"Kami minta dengan hormat kepada Pj Gubernur Papua Tengah, Bupati Nabire, dan DPRD Nabire, selesaikan ini."

"Segera mengundang kepala Suku Besar Watee, kepala Suku Besar Mee, dan kepala Suku Besar Dani, sebelum korban berjatuhan," sambung Bobii.

Baca juga: Perang Suku di Nabire Papua Tengah, Dua Orang Tewas Kena Panah

Ia menilai, konflik ini sengaja dipelihara oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang kaus antara dua suku besar.

"Tokoh adat, tokoh gereja, pemuda, dan tokoh perempuan, mari bersatu untuk menyelesaikan masalah ini," ucapnya.

Lanjut Bobii, pihaknya juga meminta semua pihak menahan diri, baik dari Suku Dani maupun Mee, jangan ada pekikan pekikan perang.

"Orang Papua sedang habis, jadi jangan saling menjahtukan," ujar Bobii.

Sebelumnya diberitakan, Polres Nabire tengah menangani kasus pertikaian antar suku Mee dengan suku Dani di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pertikaian itu dipicu masalah pencabutan plang tapal batas Lokasi Tanah Adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa Kabupaten Nabire yang terjadi pada Senin (05/06/2023) sekitar pukul 12.00 wit.

Kronologi

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved