Sosok
Cerita Frengky Pangguem, Masuk dan Keluar Hutan Papua Demi Lawan Malaria
Kehadirannya sebagai kader rompi ungu di kampung Akarinda semakin hari mendapat respon positif dari masyarakat.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Kehadirannya sebagai kader rompi ungu di kampung Akarinda semakin hari mendapat respon positif dari masyarakat.
Selain akses jalan yang begitu sulit, menurut Frengki, kesulitan yang dialami juga adalah untuk melakukan pelaporan kinerjanya.
Dimana untuk untuk melakukan pelaporan, dia pun harus berjalan kaki ke Puskesmas Yaffi untuk dikumpulkan ke tenaga kesehatan pendamping mereka.
Baca juga: Jambore Juru Malaria Desa Jadi Motivasi Generasi Muda di Kabupaten Keerom
"Laporan ini harus kita berikan setia 3 bulan sekali, sebab bila proses pelaporan tidak tercatat maka saya tidak bisa mendapatkan stok obat dan Rapid Diagnostik Test (RDT) malaria untuk dibawa ke kampungnya untuk melayani masyarakat," jelasnya.
Semua proses ia tetap jalani, walaupun sulit untuk ditempuh.
Dengan semangatnya yang gigih, Frengky terus terus menjalaninya.
Sebagai Kader Malaria, Frengki berharap, semoga apa yang dia lakukan saat ini, dapat memberikan dampak baik kepada masyarakat, yaitu bebas dari ancaman malaria. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Frengki-Pangguem-si-kader-Juru-Malaria-Desa-JMD-di-Kampung-Akarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.