ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Anak Papua Ini Digadang-gadang Bakal Maju Calon Ketum DPP Golkar, Syamsul Hidayat: Dia Bukan Kader

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Bahlil bukan lagi kader Golkar sejak 10 tahun yang lalu.

|
Editor: Roy Ratumakin
Tribunnews
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. 

TRIBUN-PAPUA.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyatakan diri untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Hal ini diutarakan Bahlil saat melakukan pertemuan dengan beberapa Pemimpin Redaksi Media di rumahnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Bahlil bukan lagi kader Golkar sejak 10 tahun yang lalu.

Baca juga: Mantan Sopir Angkot Asal Papua Ini Bakal Maju Calon Ketum DPP Partai Golkar, Ini Sosoknya!

Hal itu disampaikan Syamsul Hidayat dalam keterangannya pada Senin (24/7/2023) untuk membantah isu yang mengatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menjadi kandidat caketum Partai Golkar selanjutnya.

Syamsul juga meminta orang yang bukan kader Golkar tidak perlu mengaku siap mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, karena para anggota juga tidak mau dipimpin sosok yang bukan Kader Golkar.

 

 

"Kami sebagai kader tidak mau dipimpin sosok yang bukan berasal dari kader Golkar. Jadi kalau bukan kader Golkar, jangan menyatakan siap menjadi ketua umum," tegas Syamsul lagi.

Syamsul kembali mengingatkan, bahwa Bahlil sendiri sudah mengakui keluar dari Golkar dan menjadi menteri bukan atas usulan partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto ini.

Hal itu pernah disampaikan Bahlil ketika pertama kali masuk kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahwa, Bahlil masuk kabinet dari profesional, bukan rekomendasi atau perwakilan Partai Golkar.

Sebelumnya, Dia mengakui bukan lagi sebagai kader Partai Golkar. Ia mengaku sudah keluar dari Golkar lebih dari 10 tahun lalu.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Dianggap Ilalang di Tubuh Partai Golkar, Ini Sosok yang Menyebutnya!

"Oh enggak (kader Golkar). Itu dulu (jadi kader Golkar), dulu, sudah 10 tahun lebih (keluar),” tutur Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan.

Bahlil mengaku masuk kabinet Presiden Jokowi pada 2019 bukan dari usulan atau perwakilan Golkar. Ia menegaskan, ditunjuk Presiden Jokowi dari perwakilan profesional. “Iya, saya sebagai profesional,” tegas Bahlil.

 

Bakal Gantikan Airlangga Hartanto?

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia bakal maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan beberapa Pemimpin Redaksi Media di rumahnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: PT Freeport Wajib Bangun Smelter di Papua, Bahlil Lahadalia: Jangan Kita Ditipu Terus!

Dia pun mengaku siap lewat mekanisme partai yang berlaku.

"Semua kader Golkar punya tanggung jawab memberikan kontribusi untuk partai termasuk saya. Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggungjawab saya yakin semua siap tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai aturan main organisasi," ucapnya.

Bahlil pun percaya diri karena dirinya memenuhi syarat menjadi Caketum DPP Partai Golkar.

Bahlil menuturkan bahwa Golkar saat ini membutuhkan uluran tangan kader yang bertanggung jawab.

"Ya karena faktanya Golkar surveinya turun terus. Dari dua digit tinggal satu digit dan tinggal 6 persen," katanya.

 

 

Menurut Bahlil, pada Pemilu 2019 survei elektabilitas Partai Golkar di angka 13 persen.

"Tapi tidak pernah 6 persen bos. Golkar paling jelek 9 (persen)," ungkapnya.

Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan keluhan dari kader di daerah. Namun, mereka takut bersuara.

"Yang saya dengar dari pengurus DPP maupun DPD, konsolidasi yang sering dilakukan ke daerah itu sekarang jauh dari harapan, itu menurut versi mereka dan itu bisa objektif bisa subjektif. Tetapi saya membenarkan itu karena kalau konsolidasi dilakukan dengan baik tidak mungkin Golkar turun 6 persen sebelumnya 12-13 persen," ungkapnya.

Bahlil menegaskan bahwa semua kader yang memenuhi syarat pasti akan siap menjadi Caketum. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul - Wasekjen Golkar: Bahlil Tercatat Bukan Lagi Kader Golkar Sejak 10 Tahun Lalu

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved