ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Tengah

Peduli Kesehatan Gratis ke Orang Asli Papua Tengah, Pemprov Kerja Sama dengan 5 RS di Jayapura

Kelima  rumah sakit tersebut, yaitu; RSUD Abepura, RS Jiwa Daerah Abepura, RSUD Yowari, RS Dian Harapan, dan RS Marthen Indey.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah dr Silwanus Sumule, bersama lima pimpinan Rumah Sakit ketika melakukan MuO di Jayapura, Sabtu (12/8/2023). 

Kata Silwanus, kelima rumah sakit yang diajak kerja sama ini diarahkan untuk pelayanan tingkat dasar, sedangkan pasien berat akan dirujuk ke RSUD Jayapura yang sudah juga bekerjasama dengan Pemprov Papua Tengah.

Pertimbangan lainnya, pihaknya menyadari bahwa kemampuan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua Tengah masih sangat kurang, tenaga dan fasilitas terbatas.

Baca juga: GEMPAR! Ada Pejabat Coba-coba Tutupi Bencana Kelaparan di Papua Tengah, Begini Kata Menko PMK

“Contoh untuk pasien kejiwaan, pihaknya masih bergantung pada RS Jiwa Abepura, sehingga dari sisi tata kelola rumah sakit di mana masih banyak belajar dari rumah sakit lain di Jayapura, seperti RS Dian Harapan, RS Marthen Indey, RS Yowari yang sudah akreditasi paripurna,” tukasnya.

Lanjut Silwanus, faktor lain adalah adanya kecenderungan dari masyarakat di Papua Tengah untuk berobat hanya pada rumah sakit tertentu.

Misalnya sebagian suka berobat di RS Dian Harapan atau banyak juga di RSUD Yowari, terutama masyarakat dari Puncak atau Puncak Jaya karena dekat dengan Bandara Sentani.

"Untuk itu kerja sama ini merupakan langkah kami untuk menolong mereka agar tidak perlu lagi membayar biayanya. BPJS dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah yang tanggung,” beber Silwanus.

Dalam kasus-kasus pasien tertentu sepeti akibat konflik bersenjata atau kasus kerusuhan, kata Silwanus, BPJS tidak tidak menjamin pembiayaan apapun. Para pasien umumnya dirujuk ke RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara.

“Itulah alasan kami juga menggandeng RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara. Intinya, kita ingin saling membantu, keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi. Kami berharap, 3 bulan ke depan kita akan evaluasi. Masih ada yang kurang, akan kita perbaiki," pungkas Silwanus. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved