Pemilu 2024
Gibran Maju Cawapres Prabowo, Goenawan Mohamad Menangis: Presiden Jokowi Tak Bisa Dipercaya
"Jadi ketika itu Pak Jokowi enggak bisa saya pegang lagi dan saya tidak melihat ada pemimpin lain, dan saya sampai sekarang belum lihat, saya sedih."
Dia kemudian menceritakan pengalaman dari rekannya, yakni Erry Riyana Hardjapamekas yang sempat bertemu Presiden Jokowi sebelum terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Menurut Goenawan, saat itu Erry Riyana berbicara dengan Jokowi soal uji materi terkait syarat usia capres dan cawapres yang sedang berjalan MK.
Saat itu, Presiden sempat menanyakan apa yang harus dia lakukan. Karena saat itu MK belum membacakan putusan, maka Erry memberi saran agar Presiden Jokowi meminta Gibran tidak usah jadi maju sebagai cawapres.
"Pak Jokowi ini tanya, 'Saya harus kerjakan apa?' Gembira kan Eri, karena (Jokowi dianggap) mendengar (keresahan masyarakat)," ungkap Goenawan.
"Kata Eri, "Gini aja Pak, kalau nanti MK sudah memutuskan, bahwa Gibran lolos, Bapak beritahu Gibran jangan maju, kamu kembali aja ke Solo dan tetap kembali ke PDI-P"," lanjutnya.
Saat itu, Presiden Jokowi memberi respons yang positif terhadap saran dari Erry.
Baca juga: Gibran Rakabuming: Dulu Dibesarkan PDIP dan Ngaku Tegak Lurus, Kini Berpaling dari Mega
Berdasarkan sikap Jokowi ketika itu, Erry merasa lega karena sarannya didengar dan akan ditindaklanjuti oleh Presiden.
"Setelah itu enggak ada pernyataan soal itu. Karena itu dusta ya," kata Goenawan.
Kenyataannya, Gibran justru memanfaatkan putusan MK yang kontroversial itu untuk mendaftar sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.
"Lalu siapa yang bisa kita percaya. KPK tidak bisa dipercaya lagi. MK tidak bisa dipercaya lagi. Presiden yang kita sayangi tidak bisa dipercaya lagi. Lalu siapa? Itu krisis yang serius," ungkapnya.
Pendiri Komunitas Salihara itu pun menilai ada potensi krisis yang lebih serius jika nantinya terjadi konflik di Pemilu 2024, sementara tidak ada wasit yang dapat dipercaya.
"Sekarang bisa kah kita percaya kepada wasit yang dipercaya pemerintah? Kalau enggak ada wasit, (permainan) sepak bola saja bertengkar, apalagi ini," katanya.
"Apakah itu tidak merusak? Tidak menyebabkan generasi muda yang ingin berpolitik mengatakan bahwa politik itu tipu menipu, bukan pengabdian," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Air Mata Goenawan Mohamad Tumpah Saat Ungkap Kekecewaan terhadap Jokowi",
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.