Sejarah
Konferensi Meja Bundar Jadi Awal Mula Berdirinya Irian Barat
Melalui perjanjian tersebut, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
TRIBUN-PAPUA.COM - Pemerintah Belanda akhirnya memberikan kedaulatannya atas tanah Irian Barat kepada Indonesia pasca Konfrensi Meja Bundar (KMB) pada 27 Desember 1945.
Walau menyerahkan kedaulatannya ke Indonesia, Belanda masih berkonflik dengan Indonesia karena merasa masih berhak atas tanah Irian Barat.
Baca juga: KOLONIALISME di Papua
Saat itu, Belanda menginginkan Irian Barat terbentuk sebagai negara sendiri.
Ingin mewujudkan niatnya, Belanda membawa persoalan tersebut ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Pada akhirnya, Belanda bersedia berdiskusi kembali dengan Indonesia, yang kemudian terbentuk perjanjian New York.
Melalui perjanjian tersebut, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNITEA).
Namun, Belanda mensyaratkan agar Indonesia melakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
Hasil Pepera menunjukkan bahwa Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Nugini Belanda
Nugini Belanda mengacu pada wilayah Papua atau Irian Barat yang sementara itu adalah wilayah luar negeri dari Kerajaan Belanda tahun 1949.
Selama revolusi Indonesia, Belanda telah melancarkan aksi polisi untuk mengambil wilayah Papua dari Republik Indonesia.
Baca juga: Apa itu Kolonialisme?: Pengertian, Latar Belakang dan Hubungan Imperialisme
Belanda menjajah Papua, karena Papua banyak menghasilkan hasil bumi. Di bawah kekuasaan Belanda, Papua diharuskan untuk memberikan setiap hasil bumi mereka, tetapi Papua tidak melakukannya.
Tribun-Papua.com
Sejarah
Konferensi Meja Bundar (KMB)
Indonesia
Belanda
Irian Barat
United Nations Temporary Executive Authority (UNIT
Perjanjian New York
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)
Demam Emas California: Kisah di Balik Penemuan Emas pada 24 Januari 1848 |
![]() |
---|
19 Januari: Perayaan Unik dari Salju hingga Rasa |
![]() |
---|
KISAH Martha Christina Tiahahu: Srikandi Maluku yang Mengukir Sejarah dengan Darah dan Air Mata |
![]() |
---|
Jejak Kemanusiaan Komodor Yos Sudarso: Ketika Kepahlawanan Berpadu dengan Welas Asih |
![]() |
---|
Bak Tarian Politik yang Rumit, Berikut Gejolak Reshuffle Kabinet di Indonesia dari Masa ke Masa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.