ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

Konferensi Meja Bundar Jadi Awal Mula Berdirinya Irian Barat

Melalui perjanjian tersebut, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority

Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI - Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 23 Agustus 1949 antara lain memutuskan, sebagai imbalan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia, pihak Belanda mendapat bayaran sejumlah Rp 4,5 miliar gulden dari pihak Indonesia. Lewat tulisannya di de Groene Amsterdammer Januari 2000 berjudul De Indonesische Injectie (Sumbangan Indonesia), sejarawan Lambert Giebels mengungkapkan, sebelumnya Belanda menuntut jumlah lebih banyak, sekitar 6,5 miliar gulden. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pemerintah Belanda akhirnya memberikan kedaulatannya atas tanah Irian Barat kepada Indonesia pasca Konfrensi Meja Bundar (KMB) pada 27 Desember 1945.

Walau menyerahkan kedaulatannya ke Indonesia, Belanda masih berkonflik dengan Indonesia karena merasa masih berhak atas tanah Irian Barat.

Baca juga: KOLONIALISME di Papua

Saat itu, Belanda menginginkan Irian Barat terbentuk sebagai negara sendiri.

Ingin mewujudkan niatnya, Belanda membawa persoalan tersebut ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Pada akhirnya, Belanda bersedia berdiskusi kembali dengan Indonesia, yang kemudian terbentuk perjanjian New York. 

 

 

Melalui perjanjian tersebut, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNITEA).

Namun, Belanda mensyaratkan agar Indonesia melakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)

Hasil Pepera menunjukkan bahwa Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.

 

Nugini Belanda

Nugini Belanda mengacu pada wilayah Papua atau Irian Barat yang sementara itu adalah wilayah luar negeri dari Kerajaan Belanda tahun 1949. 

Selama revolusi Indonesia, Belanda telah melancarkan aksi polisi untuk mengambil wilayah Papua dari Republik Indonesia. 

Baca juga: Apa itu Kolonialisme?: Pengertian, Latar Belakang dan Hubungan Imperialisme

Belanda menjajah Papua, karena Papua banyak menghasilkan hasil bumi.  Di bawah kekuasaan Belanda, Papua diharuskan untuk memberikan setiap hasil bumi mereka, tetapi Papua tidak melakukannya. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved