Info Jayapura
Warga Holtekamp Jayapura Gotong Royong Pindahkan Makam yang Terdampak Abrasi
Gelombang pasang itu setiap tahun, biasanya bulan Desember, Januari dan Februari itu pasti
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Kampung Holtekamp Kota Jayapura bergerak cepat mengantisipasi abrasi yang sudah berlangsung selama 5 hari di wilayah Pantai Holtekamp.
Kepala Kampung Holtekamp, Abraham Merauje mengatakan, gelombang pasang atau air naik setiap tahunya sering naik.
Baca juga: Cegah Abrasi, 3.000 Pohon Mangrove Ditanam di Pantai Cibery Jayapura
"Gelombang pasang itu setiap tahun, biasanya bulan Desember, Januari dan Februari itu pasti," kata KPK Holtekamp Abraham Merauje saat ditemui awak media, Kamis (25/1/2024).
Dia menjelaskan, gelombang laut yang pasangnya besar seperti abrasi awal tahun 2024 ini cukup luar biasa.
"Kalau tidak ditangani dan diantisipasi segera, dampaknya akan meluas sampai di jalan nasional yang kita lewati dari jembatan merah sampai ke Kampung Holtekamp dan ke perbatasan," ujarnya.
Selaku Kepala Kampung, Abraham berterimakasih kepada pemerintah karena kemarin, Rabu (24/1/2024) Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey boleh turun langsung mengecek peristiwa abrasi ini.
Pemerintah Kampung pindahkan makam dari pantai ke makam baru di Kampung Holtekamp
Abraham menyampaikan, Pj Wali Kota Frans Pekey turun ke lokasi untuk melihat warga memindahkan makam yang ada di pinggir Pantai Holtekamp yang terkena dampak abrasi gelombang besar selama 5 hari.
Baca juga: Masalah Abrasi di Pantai Cibery, Ini yang Dilakukan Pemkot Jayapura
"Masyarakat sejak kemarin sudah memindahkan sebagian makam yang sudah ada di pantai, kemarin 5 makam ke kubiran kampung yang baru hari ini kurang lebih 10 makam," pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura Frans Pekey meninjau lokasi abrasi di pantai Holtekamp Jayapura, Rabu (24/1/2024) sore.
Frans Pekey menjelaskan,berdasarkan keterangan Kepala Kampung Holtekamp bahwa, abrasi ini terjadi satu tahun satu kali.
Baca juga: Sikapi Warga Sering Tenggelam di Pantai Holtekamp Jayapura, Ini Imbauan BMKG
"Kejadian abrasi terjadi satu tahun satu kali, naiknya gelombang terjadi cukup tinggi," kata Frans Pekey.
Menurutnya, kejadian ini sudah berlangsung selama 5 hari. Dan dampaknya sangat luar biasa, karena gelombang pada awal tahun ini cukup besar.
"Kurang lebih 6 meter itu sudah kena abrasi, memang kondisinya sangat memprihatinkan apalagi sampai sudah kena kuburan masyarakat Kampung Holtekamp," ujarnya.
Baca juga: AKHIRNYA! Angga Manusiwa, Korban Tenggelam di Pantai Holtekamp Ditemukan
Tribun-Papua.com
Info Jayapura
abrasi
Pantai Holtekamp
gotong royong
Wali Kota Jayapura
Kota Jayapura
Frans Pekey
makam
Abraham Merauje
1.039 Mahasiswa Uncen Diwisuda, Rektor: Jadilah Cenderawasih Muda yang Berdampak |
![]() |
---|
Ketua Senat Uncen Ingatkan Alumni: Jangan Hanya Cari Kerja, Tapi Ciptakan Lapangan Pekerjaan |
![]() |
---|
Dosen FKM Uncen Pakai Teknologi RO Bantu Warga Keerom Atasi Kesulitan Air Bersih |
![]() |
---|
Warga Perbatasan Papua Nugini Ikuti Pelatihan Barista di Koya Kota Jayapura |
![]() |
---|
Warga Distrik Kaureh Kabupaten Jayapura Minta Bupati Yunus Wonda Perbaiki Jalan Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.