ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilu 2024

Cerita Elkana Murib dan Ratusan Warga Nduga, Mengungsi ke Wamena Akibat Konflik: Hak Suara Direnggut

Mereka bertahan hidup dengan sedikit sentuhan dari pemerintah. Nestapa mereka tidak berhenti di situ.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Elkana Murib, warga dari Distrik Nirkuri, Kabupaten Nduga.(BBC Indonesia) 

Membawa ketiga anaknya yang masih kecil dan tanpa bekal, Elkana berjalan kaki menyusuri belantara hutan pegunungan yang dingin untuk menyelamatkan diri.

Hal sama juga dialami ratusan warga lain dari kampungnya. Mereka terpisah-pisah.

Ada yang mengungsi ke Lanny Jaya, Timika, Yahukimo, Wamena, dan wilayah lainnya.

Hampir seminggu menyusuri hutan, Elkana tiba di Wamena dan kemudian menetap hingga sekarang di Ilekma.

Enam tahun berlalu, rasa rindu kampung halaman tidak pernah hilang.

Kenangan kebersamaan antara dirinya dengan warga kampung membuat matanya kembali berlinang.

“Setiap Natal selalu kumpul bersama orang tua di kampung, bakar batu, makan bersama. Tapi sekarang sudah pecah belah antara satu sama lain, dan mengungsi cari kehidupan masing-masing,“ katanya.

Apa yang dialami oleh Elkana masih terus terjadi dan dialami warga Nduga hingga kini.

Pada Februari 2023 dilaporkan puluhan warga Distrik Paro mengungsi ke Kenyam, setelah terjadi pembakaran pesawat pilatus milik Susi Air.

Kemudian pada Juli 2023, sebanyak 63 warga Distrik Kroptak, Nduga, berjalan empat hari untuk mengungsi ke Kenyam.

Konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan TPNPB-OPM pun terus memanas hingga sekarang.

Pilot asal Selandia Baru Philips Mark Mehrtens yang masih disandera kelompok Egianus seakan-akan menutup pintu terjadinya penurunan tensi keamanan di Nduga.

Sekolah darurat yang dibangun untuk anak pengungsi Nduga
Sekolah darurat yang dibangun untuk anak pengungsi Nduga (Dok. BBC Indonesia)

"Apakah kami bukan bagian dari Indonesia?"

Trauma masa lalu itu kembali muncul ketika Elkana bicara tentang Pemilu 2024.

Dia merasa kecewa karena hak suaranya sebagai warga negara Indonesia dirampas secara paksa.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved