ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Hirup Asap Sampah dari TPS Doyo Lama Papua Setiap Hari, Warga: Segera Pindahkan

Bau busuk dan asap yang berasal dari gundukkan sampah yang menggunung di Doyo Baru tak mampu lagi ditahan oleh warga setempat.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Seorang pemulung sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. 

Ketika hujan turun air yang tertampung dari sampah akan mengalir sampai ke pekarangan rumah.

Kondisi itu membuat puluhan kepala keluarga dari jemaatnya memilih pindah di Pos VII, Doyo Lama, dan di jalan Hawai.

"Ada efek yang tidak baik, pemerintah tolong. Kami juga bagian dari masyarakat Tabi. Surat naik di meja Pj belum ada tanggapan. Saya beritahu jemaat untuk berdoa," harap Wakius.

Baca juga: Penampungan Sampah di Doyo Lama Bakal Dipindahkan ke Kampung Waibron Jayapura

Kesehatan warga jemaat terganggu karena air yang tidak sehat, ia menyarankan agar warga jemaat tidak memasak sayur yang ditanam di sana karena ada juga sampah medis dari rumah sakit yang dibuang.

"Hampir rata-rata mereka sakit batuk karena kena dampak sampah yang dihirup setiap hari tidak baik siang dan malam dibakar. Asap tidak jauh. Masyarakat mengeluh," katanya.

"Saya bilang tidak boleh makan sayur, hanya untuk makanan babi," katanya.

Hasil kebun yang ditanam seperti ubi, singkong, dan pisang rusak dan tidak layak dimakan.

Warga jemaat yang masih menetap, Narince Kogoya tinggal sejak 2013 bersama ibu dan suaminya mengaku kesal dengan lalat yang terus berterbangan.

 

 

“Bau sampah basah bikin perut mual. Ruang dapur yang terbuka membuat makanan dan minuman kerap dihinggapi puluhan lalat.”

"Kalau ada alat berat bongkar bau sekali. Aktivitas dalam rumah makanan bau lalat banyak sekali," kata ibu satu orang anak itu.

Narince mengungkapkan, akibat asap dari pembakaran sampah ibunya sering batuk-batuk. Kondisi itu sudah diperiksakan ke dokter di puskesmas.

"Mama sakit waktu ke dokter, dokter bilang lingkungan yang tidak sehat, dan hirup asap sampah," ujarnya.

Warga lainnya, Salo Tabuni mengatakan, truk-truk sampah mulai masuk dari pagi hingga malam hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved