ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

BKKBN Papua

BKKBN Perkuat Peran TPK Lewat Pendampingan Zero Dose Immunization di Biak Numfor

BKKBN terus memperkuat peran peran tim pendamping keluarga (TPK) di Kabupaten Biak, di mana Tim TPK ini akan bertugas melakukan pendataan.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
BKKBNProvinsi Papua bersama DP3AKB Kabupaten Biak Numfor menggelar pelatihan pendampingan tim pendamping keluarga (TPK) Zero Dose Immunization di Hotel Swisbelhotel Cenderawasih, Biak Selasa(8/10/2024). 

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor menggelar pelatihan pendampingan tim pendamping keluarga (TPK) Zero Dose Immunization di Hotel Swisbelhotel Cenderawasih, Selasa(8/10/2024).

Pelatihan pendampingan bagi tim pendamping keluarga ini di ikuti 120 orang TPK terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB yang tersebar  di 257 kampung, 19 Dristrik dan 14 Keluarahan di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Baca juga: Harganas ke-31 di Kota Jayapura, BKKBN Papua: Jadi Titik Awal Meningkatkan Kualitas Keluarga

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar mengatakan, BKKBN terus memperkuat peran peran tim pendamping keluarga (TPK) di Kabupaten Biak, di mana Tim TPK ini akan bertugas melakukan pendataan dan pendampingan bagi warga setempat guna meningkatkan cakupan imunisasi dan menekan angka stunting di Papua yang cukup tinggi mencapi 28 persen.

“Ini adalah upaya taktis yang menyentuh akar rumput di lapangan agar dapat berjalan dengan baik. Salah satu instrumen penting adalah para mentor memberikan edukasi dan pendampingan kepada TPK di Kabupaten Biak, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan TPK zero dose immunization serta mempraktikan advokasi dan komunikasi yang terjadi di lapangan terkait Zero Dose
Immunization,” ujar Sarles Brabar.

Lanjut Sarles Brabar, peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam mendampingi keluarga yang memiliki baduta/balita dalam perubahan perilaku keluarga melalui penyuluhan dan KIE dalam peningkatan cakupan imunisasi dasar dan penurunan angka stunting.

Sebelumnya BKKBN Provinsi Papua juga menyelengarakan kegiatan peningkatan pelayanan dan pengukuran catin untuk memastikan bahwa catin dan PUS memiliki pengetahuan dan kondisi tubuh yang sudah siap untuk menikah demi mencegah terjadinya bayi lahir stunting.

“ Biak ini menjadi satu target dimana kita meningkatkan semua komponen yang pentahelix supaya mereka itu bisa termotivasi kita lakukan pendampingan Zero Dose Immunization diharapkan bahwa semua tahapan imuniasasi yang dilakukan sudah 100 persen, dari semua indikator sepesifik merupakan indikator kesehatan ,”ucap Sarles Brabar.

Baca juga: BKKBN Papua Gelar Rakerda Bersama 29 Kabupaten/Kota, Ini yang Dibahas

Ia juga menjelaskan BKKBN tidak akan berhenti berbicara tentang stunting dan berharap pemerintahan Presiden Probowo ke depan Kabupaten Biak akan di genjot terus untuk menjadi sebuah Kabupaten yang peduli masalah stunting.

“Perilaku hidup sehat serta budaya kehidupan masyarakat sangat peduli masalah kesehatan,” Jelasnya.

Baca juga: Kepala BKKBN Papua Ajak OPD KB Semangat Turunkan Stunting: Perlu Sinergi dan Kolaborasi

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)  Biak Numfor, Johanna Nap memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada tim direktorat perwakilan lini lapangan BKKBN Pusat,bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Sarles Brabar dari 17 Provinsi di Indonesia, Kabupaten Biak terpilih untuk pelaksanaan pelatihan pendampingan TPK  Zero Dose Immunization.

“Kesempatan ini sangat luar biasa dan disambut dengan suka cita dan besyukur kepada tuhan Kabupaten Biak tepilih untuk penyelengaraan pendampingan TPK di 257 kampung bisa terlibat dimana Tim TPK ini selama ini bersentuhan dengan masyarakat memberikan pendampingan yaitu mencatat, memantau dan melihat calon pengatin yang ada di sana,” kata Johanna Nap.

Sementara itu salah satu narsumber Akedemisi Universitas Hasanudin Makasar menyebut kegiatan ini terlaksanakan kerjasama BKKBN Republik Indoensia dan BKKBN Papua di Biak, ada beberapa kasus anak-anak dirumah tangga tidak mendapatkan imunisasi  sehingga kegiatan ini untuk meningkatkan cakupan imunisasi melalui penguatan kapasitas kader ini didalam mengajak sasaran untuk datang ke posyandu dan puskemas.

“Seringkali orang tua bayi menolak imuniasi bukan karena tidak percaya imunisasinya cara kita mengkomuniasikan yang kurang tepat , kita harapkan dengan pelatihan ini keterampilan kader , keterampilan TPK didalamnya ada bidan, PKK, dan juga kader kesehatan semakin terampil dalam menerapkan komunikasi antar pribadi,”terangnya.

Baca juga: Siap Menjadi Kampung Sejahtera, Begini Harapan Pemerintah Kampung Wiraska kepada BKKBN RI

Ia juga menambahkan Tim TPK mengajak masayarakat Catin , Ibu Hamil, ibu Batuda untuk datang ke pelayana kesehatan. Berharap keterampilan kader dilatih TPK-nya semakin terampil dan dalam berkomunikasi yang sederhana disukasi sasaran dan juga berdampak pada prilaku yang diharapkan.

“ Kegiatan ini salah upaya untuk menurunkan angka stunting seringkali masyarakat tidak akses pelayanan solusinya tidak mengamalkan prilaku yang diharapkan karena cara kita mengkomunikasi prilaku yang kita harapkan ini kurang pas dan tepat sehingga kita latih supaya kader, nakes dan juga PKK makin terampil dalam berkomuniasi,”pungkasnya.  (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved