ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

BKKBN Papua

Program GENTING Harus Disebarluaskan Untuk Cegah Stunting Generasi Emas 2045

Menyelamatkan satu anak sama dengan menyelamatkan satu generasi. Ini penting. Karena itu perlu kerja sama yang baik dengan para pendukung

|
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
TALKSHOW STUNTING – Kemeriahan mewarnai talkshow nasional tentang stunting yang digelar Tribun Network bekerjasama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan/BKKBN di Studio 1 Kompas TV Jakarta, Rabu (15/10/2025).   

Program GENTING Harus Disebarluaskan Untuk Cegah Stunting Generasi Emas 2045

TRIBUN-PAPUA.COM, JAKARTA – Suasana meriah mewarnai talkshow tentang stunting yang digelar Tribun Network bekerjasama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan/BKKBN di Studio 1 Kompas TV Jakarta, Rabu (15/10/2025). 

Baca juga: Berubah Nama Menjadi Kemendukbangga, BKKBN Papua Pastikan Program Unggulan Tidak Terganggu

Hadir dalam acara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji beserta jajaran BKKBN pusat, serta para tamu undangan di lingkungan Tribun Network

Pada kesempatan itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji menyebutkan, dari 72 juta keluarga di Indonesia, saat ini ada 8,6 keluarga yang berisiko stunting.

Realitas tersebut, lanjut Wihaji, perlu kesadaran bersama untuk mencegahnya. Artinya, perhatian terhadap kondisi keluarga yang berisiko stunting tentu menjadi perhatian semua pihak.

Masih menurut Wihaji, saat ini Kementerian Kependudukan dan BKKBN menjadi supporting yang memberikan jalan atas perhatian tersebut.

Melalui program yang telah ditata berupa Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan perhatian terhadap anak-anak stunting terus direalisasikan.

Baca juga: BKKBN Papua Salurkan Paket Bantuan Kepada Keluarga Berisiko Stunting 

"Menyelamatkan satu anak sama dengan menyelamatkan satu generasi. Ini penting. Karena itu perlu kerja sama yang baik dengan para pendukung,” tegasnya. 

Selain itu, lanju Wihaji, peran atau keberadaan para donatur juga menjadi harapan percepatan pencegahan stunting tersebut.

Satu di antaranya adalah berupa bantuan rumah layak huni, sanitasi dan kebutuhan pangan dengan nutrisi telah direalisasikan.

Baca juga: BKKBN Papua Gandeng Persit Turunkan Angka Stunting, Pemenuhan Gizi Anak Jadi Prioritas

Bahkan yang tak kalah pentingnya adalah edukasi yang berupa penyebarluasan program tersebut, sebagai upaya pencegahan dini timbulnya stunting.

"Salah satunya lewat penyampaian pesan pada persoalan mendasar dari pernikahan. Ya, biasanya pernikahan dini menjadi cikal bakal bisa timbulnya generasi stunting," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Wihaji sangat apresiasi peran media mainstream, Tribun Network, Baznas, Kita Bisa dan para pendukung, donator serta yang lainnya yang memberikan perhatian pada percepatan pencegahan stunting.

Baca juga: BKKBN Papua Optimalkan 100 Penyuluh untuk Edukasi Masyarakat

"Kita ingin mencapai generasi emas 2045 nanti. Karena itu peran semua pihak tentu memberikan andil yang bisa mempengaruhi. Karenanya harapan besar kita untuk mendapatkan generasi yang sehat dan berdaya saing, " terangnya.

Hal senada dikatakan CEO Tribun Network, Dahlan Dahi. Pria yang juga anggota Dewan Pers RI ini mengatakan, penyebarluasan informasi tersebut untuk menjaring perhatian pada kasus stunting yang sangat dibutuhkan.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved