ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Debat Publik

Lempar Pertanyaan Soal Transmigrasi, Alpius Toam Nilai Jhon Manangsang Beri Jawaban Sangsi

Alpius mengatakan, saingannya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu harus tegas menanggapi kebijakan dan program dari pemerintah pusat.

Tribun-Papua.com/ Putri
Suasana publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Jayapura di aula Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Abepura, Kota Jayapura, Papua. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TIRBUN-PAPUA.COM, SENTANI – Calon Bupati Jayapura nomor urut 5 Alpius Toam meminta Jhon Manangsang Wally, calon Bupati nomor urut 4 menjawab pertanyaan secara akurat dan tegas dalam, menyikapi program transmigrasi di Papua secara khsusus di Kabupaten Jayapura.

Hal itu menanggapi jawaban John dalam segmen ke enam debat publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Jayapura di aula Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Senin (18/11/2024) malam.

Baca juga: Kemarin, KPU Kabupaten Jayapura Gelar Debat Publik Pertama Pilbup  

Calon bupati nomor urut 4 itu mengatakan, dirinya bakal berperan sebagai mediator untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat mengenai kebijakan program nasional yakni transmigrasi dan ketahanan pangan.

“Jadi serta merta tidak bisa ditolak atau serta merta di terima. Kita harus melihat persoalan rakyat dan harapannya seperti apa. Prinsip kita multi win win solution,” katanya di dampingi pasangannya Daniel Mebri. 

Baca juga: Kabupaten Jayapura Punya 1.456 Tenaga Kesehatan, Masyarakat Diimbau Terapkan Perilaku Pidup Sehat

Alpius mengatakan, saingannya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu harus tegas menanggapi kebijakan dan program dari pemerintah pusat.

“Kaka dokter tidak boleh ragu-ragu harus jawab tegas bahwa kami terima transmigrasi,” ujarnya.

Alpius yang berpasangan dengan mantan wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro itu, menyatakan mendukung adanya transmigrasi lokal di Kabupaten Jayapura.

Dia beralasan, wilayah Sentani memilki kepadatan penduduk sebanyak 375 jiwa per kilometer, sementara di Distrik Yapsi, Kaureh, dan Airu kepadatan penduduk di daerah itu hanya 0,5 jiwa per kilometer.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Kabupaten Jayapura, Masyarakat Diminta Menilai Lima Pasangan Calon Bupati

Sehingga transmigrasi lokal diperlukan untuk pemerataan penduduk dan mitigasi bencana bagi penduduk yang tinggal di bantaran sungai.

“Hampir satu kilometer itu tidak ada orang yang tinggal disana artinya kekurangan penduduk di sana. Kita harus melakukan transmigrasi lokal di Kabupaten Jayapura untuk pemerataan penduduk,” jelasnya.

Alpius juga menyebutkan, Kabupaten Jayapura dengan luas 14.082, 46 kilometer persegi, dengan tingkat kepadatan penduduk 11,6 jiwa per kilometer, artinya satu kilometer hanya ada 11 atau 12 orang yang tinggal. (*)  

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved