ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada Sarmi 2024

Pj Bupati Sarmi Berharap Tidak Terjadi PSU: Tapi Semua kembali pada Pertimbangan Bawaslu!

Iman Djuniawal menilai, bahwa tahapan dan proses demokrasi Pilkada 2024 di daerahnya dapat berjalan dengan baik, aman, lancar sesuai dengan harapan.

Penulis: Anderson Esris | Editor: Lidya Salmah
istimewa
Pj Bupati Sarmi, Iman Djuniawal 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Anderson Esris

TRIBUN-PAPUA.COM,SARMI- Penjabat (Pj) Bupati Sarmi, Iman Djuniawal menilai, bahwa tahapan dan proses demokrasi Pilkada 2024 di daerahnya dapat berjalan dengan baik, aman, lancar sesuai dengan harapan semua pihak.

Ia pun berharap,  tidak terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Sarmi, Papua.

"Meskipun dalam pelaksanaan pencoblosan tanggal 27 November lalu, sempat terjadi beberapa hal, namun telah dikonfirmasi dan diklarifikasi kepada sejumlah pihak tertentu sehingga tahapan pemungutan suara dapat dilaksanakan dengan baik,"kata Iman di ruang kerjanya, kemarin.

"KPU Sarmi juga tengah melakukan pleno tingkat distrik, dan sampai saat ini ada sejumlah TPS yang memang belum masuk,”imbuhnya.

Baca juga: Pesan Iman Djuniawal saat Lepas Kontingen Pesparawi 2024 Kabupaten Sarmi: Jaga Nama Baik Daerah

Iman kembali berharap, sejumlah TPS yang belum masuk itu, bisa ecepatnya masuk, sehingga proses rekapitulasi dan perhitungan suara dapat diproses sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.

Masih kata Iman, dalam tahapan pencoblosan terdapat berbagai kendala di 10 distrik dan 113 TPS, sehingga mengakibatkan ada sejumlah distrik atau TPS yang melakukan Pemungutan Suara Susualan (PSS),.

Hal itu, kata dia, lantaran dipengaruhi oleh faktor geografis atau kondisi wilayah yang cukup sulit dijangkau.

"Di mana daerah tersebut hanya bisa dijangkau dengan menggunakan helikopter dan dilanjutkan dengan menggunakan pejalan kaki dan juga speedbod,"ujarnya.

Baca juga: Enam TPS di Kabupaten Sarmi Tidak Lakukan Pencoblosan Sama Sekali

Terutama wilayah distrik terjauh yaitu Apawer Hulu yang memang minim fasilitas, sehingga pendistribusian logistik harus menggunakan helikopter. Selain itu Distrik Tor atas wilayah kampung Bora-Bora, satu dan dua serta Waf.

"Jadi pendistribusiannya mulai dari gudang logistik ke daerah Apawer dan Tor atas itu menggunakan helikopter dan saat tiba di sana, dilanjutkan dengan menggunakan speedbod melewati sungai dan sungai itu sangat bergantung pada ketinggian udara,"ungkap Iman.

"Jadi kalau tidak ada curah hujan besar berarti sungai itu tidak banjir, berarti speedbod yang di tumpagi tidak bisa jalajalan. Makanya itu mengakibatkan sungai di penuhi air baru bisa dilewati,"serunya lagi.

Diungkapkan,  ada sejumlah daerah di Sarmi yang harus di perjalanan dengan berjalan kaki sekitar dua sampai tiga jam dengan medan dan kondisi wilayah yang cukup sulit.

Baca juga: Iman Djuniawal Pimpin Pembakaran Surat Suara Rusak dan Kelebihan Kirim Pilkada 2024 Kabupaten Sarmi

Apalagi tidak didukung dengan jaringan Telkomsel yang memadai.

"Jadi petugas cukup kesulitan komunikasi karena memang di daerah tertentu signal blang. Jadi petugas sampe di lokasi baru kemudian terjadi Pilkada disitu lalu petugas balik ke tempat semula,"katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved