ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada Puncak Jaya 2024

Pilkada Puncak Jaya Bermasalah, KPU dan Bawaslu RI Diminta Tinjau Hasil Rekapitulasi Suara 4 Distrik

Perampasan logistik pemilu, sehari sebelum pencoblosan surat suara itu menimbulkan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) di Puncak Jaya.

|
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim Pemenangan Yuni Wonda-Mus Kogoya meminta KPU dan Bawaslu RI segera meninjau penetapan hasil perolehan suara pada Pilkada Kabupaten Puncak Jaya oleh KPU Provinsi Papua Tengah secara sepihak. Pilkada Puncak Jaya bermasalah. Suara empat distrik yang didiskualifikasi, dihitung KPU Provinsi. 

Sementara surat suara yang diterima, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari DPT sebanyak 202.037.

Sedangkan untuk jumlah surat suara yang digunakan, 196.881, lalu untuk jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru coblos; nol.

Kerciuhan pecah akibat perampasan kotak suara

Diberitakan sebelumnya, Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, ricuh pada Rabu (27/11/2024). 

Kericuhan pecah di Distrik Mulia hingga menyebabkan 40 rumah terbakar dan 94 orang terluka. 

Kerusuhan bermula ketika salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dilaporkan membawa kabur kotak suara pada Rabu pagi.

Kotak suara yang dibawa tersebut berasal dari Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi, dan Wuyuneri.

RICUH PILKADA - Seorang korban perang antar pendukung dua calon bupati di Puncak Jaya, Papua Tengah, dievakuasi dari lokasi bentrok. Tampak busur panah tertancap di bagian kaki kiri korba.
RICUH PILKADA - Seorang korban perang antar pendukung dua calon bupati di Puncak Jaya, Papua Tengah, dievakuasi dari lokasi bentrok. Tampak busur panah tertancap di bagian kaki kiri korba. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Sehari sebelumnya, perampasan kotak suara juga terjadi di Kantor KPU Puncak Jaya oleh massa pendukung salah satu calon bupati.

Aksi ini memicu kemarahan pendukung pasangan calon lainnya, yang berujung pada aksi saling serang.

Pertikaian melibatkan penggunaan senjata tradisional, seperti panah, hingga berujung pada pembakaran rumah di beberapa lokasi.

Kericuhan semakin meluas seiring dengan meningkatnya tensi antara kedua kubu.

Massa mulai menyerang pemukiman lawan, membakar sekitar 40 rumah, termasuk sebuah honai (rumah adat Papua). 

Banyak warga terjebak di tengah situasi mencekam, sementara petugas keamanan berupaya keras untuk mengendalikan kerusuhan.

Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya segera turun ke lapangan untuk meredakan situasi. Namun, suasana tetap panas hingga siang menjelang sore. (*)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved