MRP Papua Pegunungan
MRP Dukung Larangan Peredaran Miras dan Narkoba di Jayawijaya Sebab Merusak Generasi Penerus
"Kami dari Majelis Rakyat Pegunungan mendukung penuh kebijakan Pemkab Jayawijaya untuk menertibkan kota Wamena dan secara umum kabupaten ini dari pere
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan menyatakan dukungan terhadap langkah tegas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya dalam memberantas peredaran minuman beralkohol oplosan dan obat-obatan terlarang di wilayahnya.
Dukungan ini ditegaskan dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (14/4/2025) di Wamena. Dalam pernyataannya, MRP Pegunungan menilai kebijakan Pemkab Jayawijaya sebagai contoh nyata dan inspiratif bagi tujuh kabupaten lain di Provinsi Papua Pegunungan.
Baca juga: Kantor Dinas Dukcapil Jayawijaya Dipalang Masyarakat, Begini Penyebabnya
"Kami dari Majelis Rakyat Pegunungan mendukung penuh kebijakan Pemkab Jayawijaya untuk menertibkan kota Wamena dan secara umum kabupaten ini dari peredaran miras oplosan dan obat-obatan terlarang," ujar Benny Mawel, Wakil Ketua II MRP Papua Pegunungan dalam jumpa pers di Kantor MRP Papua Pegunungan, Selasa, (15/04/2025).
Benny menegaskan bahwa miras oplosan dan zat berbahaya lainnya seperti Aibon telah menyebabkan kerusakan fatal di kalangan generasi muda, mulai dari gangguan kesehatan serius hingga kematian. Ia mengimbau agar kabupaten lain menjadikan Jayawijaya sebagai "role model" dalam memerangi zat-zat mematikan tersebut.
Baca juga: Legislator Jayawijaya Segera Panggil Pansel-Pemkab Terkait Seleksi DPRK yang Sarat Kepentingan
"Kebijakan ini penting karena miras oplosan dapat merusak sperma dan menyebabkan kemandulan. Ini bukan sekadar isu moral, ini menyangkut masa depan generasi Papua," lanjutnya.
Anggota MRP dari perwakilan Yalimo, Manase Loho, turut menyoroti lemahnya pengawasan di pintu-pintu masuk Wamena, baik lewat jalur udara maupun darat. Ia menilai meskipun penjagaan oleh aparat TNI-Polri telah dilakukan, barang-barang terlarang masih lolos dan menyebar luas.
"Saya minta delapan kabupaten bersatu melarang peredaran miras oplosan, ganja, aibon, dan zat berbahaya lainnya. Jangan beri ruang bagi perusak masa depan anak-anak kita," tegas Manase.
Baca juga: Ketua KNPI Bantah Pernyataan Ismail Asso Tentang Upaya Pemkab Jayawijaya Tekan Miras
Hal senada disampaikan Nius Kogoya, anggota MRP dari perwakilan Lanny Jaya. Ia menyesalkan dampak sosial miras dan narkoba yang menurutnya telah membuat banyak generasi muda Papua kehilangan arah bahkan nyawa.
"Sudah banyak anak muda yang mati sia-sia karena miras dan narkoba. Ini harus dihentikan sekarang juga," ujarnya dengan nada prihatin.
Nius juga mengingatkan bahwa siapa pun yang terlibat dalam jaringan peredaran barang haram harus diproses hukum tanpa pandang bulu. Ia meminta aparat dan pemimpin daerah untuk bersinergi dalam menjaga masa depan generasi Papua.
Baca juga: Tak Hanya Miras, Pengedar Ganja di Jayawijaya Juga Akan Ditindak Tegas
"Jangan rusak anak-anak kami dengan miras dan narkotika. Mereka adalah harapan daerah ini," tutupnya.
MRP Pegunungan menekankan bahwa perjuangan melindungi generasi muda adalah tanggung jawab bersama. Mereka juga berharap Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan ikut mendukung langkah-langkah konkret seperti yang telah dicontohkan Jayawijaya.
"Jayawijaya sudah jadi guru besar, tinggal tujuh kabupaten lainnya menyusul," pungkas MRP dalam pernyataan kolektifnya. (*)

 
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/MRPPPPPPPPP.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadamdasdoadadkasdjasdkasdlalkgdsfsfsd.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/11032024-Ismail_Asso.jpg) 
												      	:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/kantor_mrp.jpg) 
												      	:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/isas.jpg) 
												      	 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/masiadkadlasksjdkadjkasdsldjsadladlhlfjdkfasf.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/samsadoasdisadsadkasjdaskdlaskjdsfdfhlsjfhsahfdfkdas.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/msaidaldakdskadjasdklsajglkklsadjas.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadasmdadiasdkadlksdjasgkjsdasndsad.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sana-Wakil-Bupati-Jayawijaya-Ronny-Elopere.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.