Kesehatan
PIS dan doctorSHARE Hadirkan Layanan Kesehatan Terapung di Papua, Sasar 10 Ribu Warga Waigeo Utara
Kapal beroperasi di Waigeo Utara, Papua Barat Daya, selama 60 hari sejak 10 Juni 2025, menargetkan 10 ribu warga dari tujuh distrik tanpa biaya.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Akses kesehatan yang memadai masih menjadi tantangan besar masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Menjawab kebutuhan ini, PT Pertamina International Shipping (PIS) berkolaborasi dengan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan kembali layanan kesehatan terapung melalui Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II.
Kali ini, kapal beroperasi di Waigeo Utara, Papua Barat Daya, selama 60 hari sejak 10 Juni 2025, menargetkan 10 ribu warga dari tujuh distrik tanpa biaya.
Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, menyebut kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen tanggung jawab sosial PIS di bidang sosial, melalui program BerSEAnergi untuk Laut.
“Kami melihat adanya kesamaan misi antara PIS dan doctorSHARE, yakni menghadirkan manfaat bagi masyarakat lewat laut melalui pemanfaatan fasilitas kapal. Karena itu, kerja sama ini sangat relevan,” ujarnya dalam keterangan resmi diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (5/7/2025).
Baca juga: Operasi Saraf Pasien dalam Kondisi Sadar Hadir di RSUD Jayapura, Begini Penjelasan Dokter Papua
PIS dan doctorSHARE memiliki misi serupa, yaitu memberikan manfaat kepada masyarakat melalui laut dan fasilitas kapal.
Kerja sama ini juga merupakan kelanjutan dari program serupa di Seget, Sorong, Papua Barat Daya, pada tahun 2023, sejalan dengan pilar sosial CSR PIS untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses kesehatan.
Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II memiliki fasilitas medis lengkap, termasuk ruang operasi mayor, IGD, ruang bersalin, laboratorium, dan ruang rawat inap.
Dengan luas sekitar 900 m⊃2;, kapal ini dilengkapi 21 tempat tidur, 2 ruang bedah mayor, serta 9 klinik spesialis dan umum.
Selama sekitar 20 hari di Waigeo, kapal ini telah membantu lebih dari 1.300 pasien, termasuk dua kasus operasi sesar darurat yang berhasil menyelamatkan ibu dan bayi.
Baron bilang, kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi serupa yang telah dilakukan pada tahun 2023 di wilayah Seget, Sorong- Papua.
“Ini sejalan dengan pilar sosial CSR PIS, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses kesehatan, selain dua pilar lain yaitu lingkungan dan pendidikan.”
Ketua Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE), Tutuk Utomo mengapresiasi kolaborasi kedua bersama PIS, yang tetap berkomitmen menyalurkan tanggung jawab sosialnya untuk penyediaan akses layanan kesehatan bagi masyarakat daerah terpencil, yang lebih mudah diakses.
"Dukungan dari PIS, memungkinkan kami melayani masyarakat secara optimal di wilayah pelosok Indonesia Timur. Kerjasama ini bukan hanya sekadar penyediaan fasilitas, tapi sebuah sinergi positif untuk memberikan kehidupan dan kesehatan yang lebih baik dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Sebanyak 35 tenaga medis bertugas penuh di kapal ini, terdiri dari dokter umum, perawat, apoteker, bidan, dan dokter spesialis seperti obgyn, anak, bedah, serta penyakit dalam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.