DPR Papua Pegunungan Apresiasi Kerjasama Pemprov Dengan Biak Numfor

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Pegunungan, Hengky Jikwa, mengapresiasi kerja sama yang dibangun antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua, terkait pertukaran komoditi unggulan dari kedua wilayah.

Baca juga: Gubernur John Tabo dan Bupati Biak Bahas Kerjasama Ekonomi Antardaerah

Ia menilai kebijakan Gubernur Papua Pegunungan untuk membeli hasil bumi masyarakat dan mengirimkannya ke Biak sebagai langkah tepat menjawab persoalan pemasaran produk lokal.

“Puji Tuhan, luar biasa, pak gubernur punya kebijakan untuk beli dulu masyarakat punya jualan, baru kirim ke Biak. Ini sangat membantu,” kata Hengky di Biak, Senin, (14/7/2025).

Baca juga: Polisi : Banyak Masyarakat Jayawijaya Belum Familiar Dengan Peraturan Lalin

Menurutnya, hasil bumi dari delapan kabupaten di wilayah pegunungan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan sangat melimpah, namun kerap sulit dipasarkan karena keterbatasan akses pembeli.

Baca juga: Dandim Jayawijaya Respon Penolakan Masyarakat Terkait Keberadaan TNI

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Biak Numfor yang menyambut baik program tersebut dan membuka peluang kerja sama timbal balik. 

Salah satunya dalam bentuk pengiriman hasil perikanan dari Biak ke Papua Pegunungan yang selama ini kekurangan komoditi tersebut.

Baca juga: Inspektorat dan Polres Biak Rilis Hasil Audit Dana BOK Puskesmas Paray

“Kami sangat mendukung kebijakan gubernur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Biak Numfor atas kerja sama yang terjalin,” pungkasnya.

Untuk diketahui bahwa hampir seluruh kabupaten se-Papua Pegunungan memiliki komiditas pertanian yang bebas dari pupuk berbahan kimia. Walau hanya menggunakan pupuk alami, hasil pertanian di sana tidak mengecewakan.

Hasil pertanian seperti sayur kol atau kubis, wortel, kentang, bawang, sawi, daun bawang, labu siam, ubi jalar, bete atau oleh masyarakat Papua Pegunungan disebut keladi, memiliki kualitas yang tidak kalah saing. Namun selama beberapa tahun terakhir, belum dilakukan penjualan ke luar dalam jumlah besar.

Upaya penjualan ke luar pernah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya namun tidak berjalan lancar.(*)